Solo International Performing Arts (SIPA) adalah sebuah event pagelaran mahakarya seni pertunjukan berskala internasional yang diselenggarakan di Kota Solo. Dalam event ini akan ditampilkan seni pertunjukan dari beberapa wilayah Nusantara dan berbagai belahan dunia. Acara rutin digelar setiap setahun sekali sejak tahun 2009.
Acara ini pertama kali digagas oleh Ir. Joko Widodo selaku Walikota Solo pada tahun 2009. SIPA pertama kali diselenggarakan di Pamedan Istana Mangkunegaran. Kemudian, seiring berjalannya waktu acara tersebut dipindahkan ke Benteng Vastenburg pada penyelenggaraan yang ke-5 yaitu pada tahun 2013. Benteng Vastenburg dipilih karena dinilai memiliki nilai sejarah yang tinggi dan lokasinya yang strategis terletak di tengah pusat kota.
SIPA menghadirkan pertunjukan ragam seni yang indah, megah dan mewah. Beberapa seni pertunjukan yang ditampilkan di acara tersebut terdiri dari seni tari, seni musik, seni teater dan lain-lain. Setiap pagelarannya pun SIPA menggandeng seniman dari antarbenua seperti Asia, Australia, Eropa, Afrika dan Amerika.
Yang menarik dari acara ini adalah, SIPA diselenggarakan dengan tema yang berbeda-beda setiap tahunnya. Selain itu panggung yang digunakan dalam pagelaran ini menggunakan panggung kolosal, dengan ukuran 20 meter dan lebar 16 meter. Lalu, Benteng Vastenburg dijadikan sebagai latar belakang panggung tersebut. Selain itu, di acara ini penonton juga akan dilibatkan secara langsung selama pertunjukan berlangsung. Sehingga penonton bisa berinteraksi secara langsung dengan penampil disaat performance berlangsung.
Pada tahun ini, SIPA akan dilaksanakan pada tanggal 8-10 September 2022 mendatang dengan mengusung tema Arts as The Spirit Of Life Changing. Acara ini akan digelar di Benteng Vastenburg Solo seperti biasanya. Sebelum acara tersebut dimulai, SIPA mengadakan pre-event yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2022 dan bertempat di Atrium Solo Grand Mall. Acara ini digelar dengan tujuan sebagai sarana edukasi tentang apresiasi terhadap seni bagi masyarakat. Apresiasi tersebut diperlukan sebagai bentuk bagian dari kehidupan berbudaya yang menjadi karakter Bangsa Indonesia.
