Stasiun Sangkrah atau yang biasa disebut sebagai Stasiun Solo Kota (STA) merupakan sebuah stasiun kereta api kecil yang terletak di Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta. Stasiun ini masuk kedalam golongan stasiun kelas III. Karena letaknya yang berada di Kelurahan Sangkrah, maka dari itulah stasiun ini sering disebut sebagai Stasiun Sangkrah oleh masyarakat Solo.
Stasiun Sangkrah sendiri dibangun pada tahun 1922 oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij, yaitu sebutan untuk perusahaan maskapai kereta api Hindia Belanda. Stasiun yang terletak pada ketinggian +85 meter ini dulunya terletak di Daerah Operasi VI Yogyakarta. Kemudian stasiun ini masuk kedalam daerah kekuasaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Stasiun ini memiliki tiga jalur, dan pada jalur 2 digunakan sebagai jalur sepur lurus. Di stasiun ini hanya terdapat satu kereta api saja, yaitu Kereta Api Feeder Wonogiri, yang melayani perjalanan dari Kota Solo ke arah Sukoharjo dan menuju Wonogiri. Terdapat dua buah halte pemberhentian sepanjang jalan menuju ke arah Sukoharjo, yakni Halte Kronelan dan Kalisamin yang biasa digunakan para warga sebagai tempat untuk menunggu dan naik kereta.
Sekitar pada tahun 2000 jalur kereta dari Solo menuju Wonogiri tersebut resmi ditiadakan. Maka dari itu untuk sekarang kedua halte tersebut sudah tidak beroperasi lagi. Hal tersebut membuat Stasiun Kota menjadi terabaikan dan terbengkalai. Sepuluh tahun kemudian diresmikan sebuah kereta api uap untuk wisata bernama Sepur Kluthuk Jaladara, yang kemudian menjadikan stasiun tersebut sebagai terminus untuk Sepur Jaladara tersebut. Hal inilah yang membuat Stasiun Kota ini mulai beroperasi lagi dan berhasil menghidupkan kembali aktivitas di Stasiun Solo Kota.
Selain Sepur Kluthuk Jaladara, pada waktu itu juga diperkenalkan sebuah railbus Bathara Kresna sebagai pengganti kereta feeder. Namun, karena ada sebuah masalah tentang perizinan, membuat Bathara Kresna sulit untuk beroperasi secara aktif. Hal inilah yang kemudian membuat Bhatara Kresna mangkrak lama di dipo lokomotif. Hingga pada akhirnya per bulan Maret tahun 2015, railbus Bathara Krena bisa beroperasi lagi dan melayani perjalanan menuju Wonogiri yang berangkat dari Stasiun Purwosari.
Railbus Bathara Kresna ini melewati jalur di sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Kemudian akan berhenti dan mengambil penumpang di Stasiun Solo Kota atau Stasiun Sangkrah. Kemudian barulah dilanjutkan perjalanan menuju Stasiun Sukoharjo dan berakhir di Stasiun Wonogiri.
Itulah sedikit cerita singkat mengenai Stasiun Sangkrah atau yang biasa disebut dengan Stasiun Solo Kota. Dengan adanya cerita tersebut, diharapkan bisa menambah wawasan akan jejak-jejak Kota Solo, sejarahnya dan diharapkan bisa lebih mencintai Kota Solo.
