Cacar monyet merupakan virus yang termasuk dalam kelompok Orthopoxvirus yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini termasuk dalam penyakit zoonosis. Dimana bisa menular dari hewan ke manusia maupun sebaliknya. Cara penularan virus cacar monyet awalnya dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan, seperti tupai, monyet atau tikus. Cacar monyet lalu menyebar melalui perantara percikan air liur penderita yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit. Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi virus.
Tahun 2022 ini, cacar monyet kembali merebak. Wabah cacar monyet pertama kali dikonfirmasi pada 6 Mei 2022 di Negeri Inggris, yang diawali saat penduduk Inggris bepergian ke Nigeria, Afrika Barat, tempat penyakit ini bersifat endemis. Hal ini diketahui, ketika para korban menunjukkan gejala dan tanda klinis yang konsisten dengan cacar monyet. Adapun orang yang terinfeksi virus monkeypox akan mengalami berbagai gejala, seperti sakit kepala, nyeri otot dan punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan dan kelelahan, serta ruam pada kulit.
Pada umumnya, penyakit cacar monyet dapat sembuh dengan sendirinya, yakni berlangsung antara 2 hingga 4 minggu. Beberapa orang mengalami gejala ringan dan beberapa lainnya bergejala berat. Mereka yang berisiko lebih tinggi untuk gejala yang lebih parah atau komplikasi, antara lain ibu hamil, anak-anak dan orang-orang dengan penyakit kekebalan tubuh. Komplikasi dari adanya infeksi virus ini bahkan, jika terlambat atau tidak ditangani dengan bantuan medis dapat menyebabkan kematian.
Sejauh ini belum ada perawatan spesifik atau vaksin khusus untuk infeksi cacar monyet. Pengobatan yang telah dilakukan lebih bersifat simptomatis dan suportif. Penderita harus mengikuti saran dari fasilitas pelayanan kesehatan terkait. Pastikan pula agar tubuh tidak dehidrasi dengan mengonsumsi cukup air, makan bergizi dan teratur, serta istirahat yang cukup.
Pasalnya, monkeypox tidak menular dengan cepat, seperti halnya Covid-19. Penularannya hanya melalui kontak erat dengan penderita, hewan terinfeksi, maupun lingkungan terkontaminasi. Meskipun demikian, perlu dilakukan kerja sama seluruh pihak untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet ini.
