Pemerintah Kota Surakarta
Gunungan dalam Sekaten
  October 3, 2022 12:30

Sekaten merupakan salah satu upacara tradisional yang masih rutin dilaksanakan hingga saat ini. Pada mulanya sekaten adalah kegiatan dakwah untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Adapun tradisi ini biasanya dilakukan dengan menggunakan kesenian gamelan sebagai media untuk menarik perhatian dan minat orang-orang sekitar pada saat itu.

Rangkaian kegiatan sekaten berlangsung selama 7 hari, yaitu mulai tanggal 5 Rabiul Awal hingga 12 Rabiul Awal yang mana bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad. Pada hari pertama, yakni tanggal 5 Rabiul Awal kegiatan dimulai dengan mengeluarkan dua gamelan dari dalam keraton yang telah didoakan disertai dengan sesajen. Kemudian dua gamelan itu dibawa menuju Masjid Agung melewati alun-alun Kota Surakarta dan masing-masing diletakkan di bagian utara dan selatan dari Masjid Agung. Pukul empat sore utusan keraton akan memerintahkan untuk mulai membunyikan kedua gamelan tersebut. Gamelan kemudian secara rutin dibunyikan pada jam-jam tertentu selama perayaan sekaten berlangsung. Perayaan sekaten berakhir pada tanggal 12 Rabiul Awal ditandai dengan dikeluarkannya gunungan.

Gunungan yang dikeluarkan pada perayaan sekaten memiliki sebutan gunungan kakung dan gunungan putri. Masing-masing gunungan memiliki bentuk dan makna yang berbeda.

  • Gunungan Kakung

Memiliki bentuk kerucut dengan bagian puncak terdapat beberapa kue berbahan tepung beras disertai dengan serangkai telur asin yang dipasang secara melingkar. Pada bagian tubuh dari gunungan kakung terdapat ratusan helai kacang panjang disertai dengan cabai merah besar.

Gunungan kakung dikaitkan dengan lingga atau alat vital laki-laki yang memiliki makna berkaitan dengan asal-usul manusia. Pada gunungan kakung juga merepresentasikan unsur-unsur di dunia, seperti bumi, langit, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.

  • Gunungan Putri

Memiliki bentuk menyerupai payung yang terbuka. Pada bagian puncak dari gunungan putri terdapat kue besar bertumpuk lempengan warna hitam yang dikelilingi dengan kue berbentuk daun. Pada bagian batang tubuh dari gunungan putri berisi kue ketan berbentuk bintang dan lingkaran yang disebut rengginan, di tengahnya diberi kue dengan ukuran kecil, dan di sekelilingnya dihiasi dengan berbagai bentuk hiasan.

Gunungan putri dikaitkan dengan yoni atau alat vital perempuan. Gunungan putri sebagai lambang putri sejati yang harus memiliki tubuh dan pikiran yang bisa menjaga dan merawat keluarga.

Upacara tradisional sekaten disertai dengan adanya gunungan merupakan warisan leluhur dengan makna mendalam yang bernilai tak terhingga. Oleh karena itu, sangat penting untuk terus melestarikan tradisi tersebut dengan cara senantiasa berpartisipasi memeriahkan tradisi tersebut setiap tahunnya.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

17

Visitors today

8

Visits total

425,849

Visitors total

330,973

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta