Wakil Walikota Surakarta, Teguh Prakosa menghadiri kegiatan Program Gerakan Keluarga Berencana (KB) bersama stakeholder Kota Surakarta Tahun 2022. Acara ini diselenggarakan di Gedung DKK lantai 3, Kompleks Balaikota Surakarta. Adapun tanggal berlangsungnya acara adalah pada hari Selasa (4/10). Untuk memulai acara, sebelumnya Wakil Walikota beserta Tamu Undangan menyanyikan lagu wajib, Indonesia Raya dan Mars KB.
Wakil Walikota Surakarta, Teguh Prakoso menyatakan bahwa permasalahan yang mayoritas dialami masyarakat pada saat ini, bahwa di antara kita masih banyak yang hidupnya kekurangan. Dikatakan demikian, karena angka kemiskinan di Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Tengah tergolong cukup tinggi. Kondisi ini pula yang menyebabkan banyaknya kampung-kampung kumuh yang tersebar di kota-kota besar. Permasalahan tersebut berpotensi melahirkan generasi stunting saat ini.
Stunting tak hanya menjadi permasalahan nasional, akan tetapi sudah menjadi perbincangan dunia. Pasalnya, anak yang tumbuh stunting akan terhambat, baik itu dari kemampuan fisiknya hingga kecerdasan yang dimiliki. Jika ini terus-menerus dibiarkan, maka kualitas suatu negara akan menurun. Untuk itu, pemerintah sedang gencar mengkampanyekan kepada masyarakat kiat-kiat sukses mencegah timbulnya stunting. Hal ini bisa dilakukan dengan program KB dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Salah satu langkah mudah penerapan Germas, meliputi menjalani hidup sehat, menjaga makanan dan menggunakan air yang bersih. Ketiga aspek tersebut saling berhubungan dan berkaitan. Sebab, untuk menciptakan pola hidup yang sehat, harus dibarengi dengan mengonsumsi makanan bergizi tinggi. Selain menjaga kesehatan dari dalam, kita juga perlu menjaga kesehatan dari luar dengan selalu menggunakan air bersih, baik untuk memasak, mencuci pakaian, atau mandi.
Kemudian, Wakil Walikota, Teguh Prakosa juga berpesan kepada seluruh peserta yang hadir untuk mencegah pernikahan dini di masyarakat. Peran orang tua dan keluarga sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya pernikahan dini. Sebab, jika menikah belum sesuai umur, akan banyak permasalahan yang timbul kedepannya. Mulai dari ekonomi, kesehatan, psikis dan mental, bisa saja menghantui pasangan yang menikah muda.
Sosialisasi terkait KB dan stunting rencananya akan diadakan bergilir dari kelurahan ke kelurahan oleh Pemerintah Kota Surakarta bersama dinas terkait. Diharapkan masyarakat juga dapat memahami pentingnya KB dan pengetahuan mengenai stunting sejak awal. Agar, dapat tercipta Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebi berkualitas.
