Pemerintah Kota Surakarta
Makna dari Sesajen pada Gunungan Sekaten
  October 7, 2022 11:16

Sekaten merupakan upacara tradisional yang diadakan guna memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Upacara sekaten diadakan setiap tanggal 5 Rabiul Awal sampai dengan 12 Rabiul Awal.

Pengadaan sekaten diawali dengan dikeluarkannya dua gamelan dari Keraton menuju Masjid Agung. Gamelan tersebut memiliki nama Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari. Selama 7 hari gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari tersebut akan dibunyikan secara bergantian sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Pada akhir dari perayaan sekaten akan diadakan tradisi grebeg yang terdapat sesajen/uborampe, yakni berupa dua gunungan yang dikeluarkan oleh pihak keraton. Gunungan tersebut diberi nama gunungan kakung dan gunungan putri.

Uborampe yang terdapat pada gunungan sekaten terdiri dari beberapa unsur dengan makna yang berbeda-beda, di antaranya adalah:

  1. Gunungan kakung memiliki makna kesuburan dan proses penciptaan manusia.
  2. Gunungan putri memiliki makna lambang dari kewajiban wanita untuk menjaga dan merawat keluarga.
  3. Bendera merah putih yang terdapat pada puncak gunungan bermakna sifat dan semangat keberanian dan kesucian yang harus dimiliki manusia.
  4. Kampuh yaitu kain merah putih yang terbentang di atas jodhang (tempat makanan) bermakna pakaian atau busana yang rapi dan indah dapat membuat seseorang dihormati.
  5. Entho-entho atau makanan keras yang terbuat dari tepung ketan dengan bentuk bulat yang digoreng melambangkan keteguhan hati yang harus  dimiliki setiap orang.
  6. Telur asin memiliki makna pada bagian kuning sebagai laki-laki dan bagian putih sebagai perempuan yang bersatu hingga menjadikan suatu kehidupan baru.
  7. Nasi melambangkan kemakmuran suatu kerajaan.
  8. Bahan pelengkap berupa tahu, cabe, daun pisang, terong, wortel, timun, kacang panjang, daging, dami (batang padi), jodhang, sujen, peniti, jarum bundel, dan samir jene yang bermakna lambang dari kesuburan bumi.
  9. Eter yang terbuat dari seng berbentuk jantung melambangkan semangat yang menyala.
  10. Bunga memiliki makna amalan yang baik mampu memberi keharuman jati diri pada manusia.
  11. Uang logam memiliki makna sarana memperoleh kebutuhan duniawi dan juga bermakna sebagai ujian hidup yang membawa keresahan.
  12. Sega uduk atau nasi gurih dengan perlengkapan daging ayam (ingkung), kedelai, dan pisang raja melambangkan kenikmatan hidup yang ditujukan pada Nabi dan Wali.
  13. Sega janganan atau nasi sayur melambangkan kehidupan yang tercukupi.
  14. Sega asahan memiliki makna untuk menyucikan lahir dan batin manusia.
  15. Buah-buahan atau jajan pasar bermakna sebagai penolak bala.
  16. Sirih bermakna untuk menjaga agar awet muda.
  17. Pecut yang melambangkan sebagai alat untuk menghindarkan ternak dari mara bahaya.

Itulah macam-macam sesajen/uborampe yang biasa ditemui di dalam upacara sekaten. Masing-masing bahan yang digunakan memuat makna khusus yang berkaitan dengan kehidupan. Kita wajib mengetahuinya, sebab hal ini juga merupakan salah satu langkah untuk ikut melestarikan budaya dan tradisi.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

0

Visitors today

0

Visits total

425,860

Visitors total

330,982

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta