Pemerintah Kota Surakarta
Prosesi Sebelum Pernikahan Sesuai Adat Solo
  October 12, 2022 12:40

Kota Solo merupakan kota yang kental dengan adat istiadat. Begitu pula bagi masyarakat Solo apabila akan melaksanakan pernikahan, maka sebelumnya perlu melalui beberapa prosesi yang sesuai dengan adat di Kota Solo. Berikut ini akan dijelaskan prosesi yang perlu dilalui bagi yang akan melaksanakan pernikahan sesuai adat di Kota Solo.

  • Nontoni

Prosesi awal ketika seorang pria akan melamar pasangannya, yaitu nontoni. Tahap dimana pihak keluarga pria datang ke rumah pihak keluarga wanita. Prosesi ini bertujuan untuk mempertemukan kedua belah pihak dan memastikan kepada pihak wanita apakah masih berstatus lajang atau telah memiliki pilihan sendiri.

  • Panembung (Lamaran)

Apabila pada tahap nontoni pihak wanita telah memastikan berstatus lajang maka akan dilanjutkan dengan proses “panembung”. Pada proses ini pihak keluarga pria akan melamar pihak wanita. Pihak wanita dapat meminta tenggat waktu untuk mempertimbangkan terlebih dahulu. Biasanya tenggat waktu yang dibutuhkan yaitu sepasar atau lima hari. Apabila dirasa telah cukup yakin maka tahap berikutnya pihak keluarga wanita akan memberi jawaban kepada pihak keluarga pria bahwa pihak wanita siap diperistri.

  • Petung

Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa pasangan yang dipilih karakter, watak, dan kepribadiannya telah sesuai. Penentu pada proses petung berdasarkan perhitungan salaki rabi dengan menggunakan nama dan tanggal lahir.

  • Pasang Tarub

Menuju hari pernikahan akan diadakan prosesi pembuatan “bleketepe”. “Bleketepe” adalah anyaman daun kelapa yang akan dijadikan atap lokasi resepsi manten. Pemasangan tarub merupakan simbol harapan agar pasangan yang akan dapat terus saling mencintai dan cintanya tidak akan redup.

  • Srah-srahan

Proses ini berisi pihak keluarga pria menyerahkan beberapa barang kepada pihak keluarga perempuan. Barang yang biasa diberikan berupa seperangkat pakaian lengkap, perhiasan, beras, kelapa, alat-alat rumah tangga, binatang ternak dan sejumlah uang.

  • Siraman

Satu hari sebelum acara pernikahan maka pengantin akan melakukan upacara siraman. Upacara siraman biasanya dilakukan pada siang hari. ayah, ibu, kakek, nenek dan kerabat. Dalam upacara siraman air yang digunakan berasal dari berbagai sumber mata air yang disertai bunga warna-warni. Usai prosesi siraman biasanya ibu dari mempelai wanita akan menjual dawet. Ayah mempelai wanita bertugas memayungi ibu.

  • Malam Midodareni

Malam ini merupakan malam tirakatan. Pihak keluarga wanita akan memanjatkan doa guna keberhasilan acara pernikahan esok hari. Pada malam ini calon pengantin pria belum diperbolehkan bertemu dengan calon pengantin wanita.

Pada proses ini juga akan dibuatkan kembar mayang. Kembar mayang menjadi salah satu perlengkapan untuk pernikahan. Kembar mayang terbuat dari rangkaian janur, buah, bunga, dan daun. Kembar mayang memiliki ukuran dan bentuk sama berjumlah dua kembar mayang. Kembar mayang melambangkan pohon kehidupan bagi calon pengantin.

Adat istiadat yang telah ada merupakan warisan leluhur yang penuh filosofi dan memiliki tujuan yang baik. Sebagai pemuda hendaknya bangga dan terus berupaya mempelajari berbagai adat dan tradisi yang ada.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

159

Visitors today

157

Visits total

522,365

Visitors total

416,000

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta