Pemerintah Kota Surakarta
Mengenal Tokoh Punakawan di Pewayangan
  December 22, 2022 10:15

Punakawan merupakan tokoh pewayangan yang diciptakan oleh pujangga Jawa. Tokoh ini pertama kali muncul dalam karya Ghatotkacasraya karangan Empu Panuluh pada jaman Kerajaan Kediri. Tokoh punakawan inilah yang membedakan kisah Mahabharata dari Jawa dengan Kisah Mahabharata dari India. Yang mana tokoh Punakawan ini hanya ada di kisah pewayangan Jawa. 

 

Punakawan berasal dari kata pana yang memiliki arti cerdik, jelas, terang, dan cermat dalam pengamatan, serta kawan yang memiliki arti teman atau sahabat. Punakawan disini berarti teman atau sahabat (pamong) yang sangat cerdik, dapat dipercaya serta mempunyai pandangan yang luas, memiliki pengamatan yang tajam dan cermat. Dalam Bahasa Jawa dikenal dengan istilah tanggap ing sasmita lan impad pasanging grahita yang berarti peka dan peduli terhadap berbagai permasalahan. 

 

Punakawan sendiri terdiri dari 4 tokoh, yaitu Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Tokoh ini merupakan perwujudan dari sifat dan watak manusia. Seperti Semar melambangkan karsa (kehendak atau niat), Gareng melambangkan cipta (pikiran, rasio, nalar), Petruk melambangkan rasa (perasaan), dan Bagong yang melambangkan karya (usaha, perilaku, perbuatan). Dan apabila keempat tokoh tersebut disatukan maka akan menjadi karsa, cipta, karya, rasa, dan budi pekerti yang disertai karya, atau daya yang akan menjadi budidaya, atau bersatunya budaya masyarakat yang dinamakan kebudayaan. 

 

Berikut tokoh punakawan beserta deskripsinya:

  • Semar

Mempunyai ciri menonjol yaitu berupa kuncung putih di kepala yang diartikan sebagai simbol dari pikiran, gagasan yang jernih atau cipta. Semar digambarkan memiliki badan bulat dan gemuk, wajah yang bulat, mata berair, tangan kanan menunjuk, tangan kiri mengepal, dan kaki yang pendek. Semar melambangkan karsa (kehendak) yang luhur, sehingga tidak pernah mau mengikuti atau mengabdi kepada manusia yang berbuat jahat. Semar hanya mengabdi pada manusia yang berbudi luhur atau berbuat baik. 

  • Gareng

Mempunyai ciri yang menonjol yaitu memiliki yang mata juling, bertangan cekot, dan berkaki pincang. Penggambaran cacat fisik ini menyimbolkan sebuah rasa kewaspadaan, rasa ketelitian, dan rasa kehati-hatian. Semar memiliki sifat penuh toleransi, suka menolong, dan sifat sepi ing pamrih rame ing gawe (rajin bekerja dan jauh dari watak aji mumpung). 

  • Petruk

Memiliki ciri fisik yaitu badan besar dan tinggi, kepala besar, bahu lebar, mata terbuka dan jernih, telinga besar, mulut tertawa, dada lebar, perut tebal, tangan panjang, dan kaki yang panjang. Penggambaran fisik yang serba berlebih ini memiliki makna bahwa tokoh ini suka menolong, dan selalu memberi kasih sayang terhadap sesama. 

 

  1. Bagong

Tokoh ini sering disebut sebagai wewayanganing atau bayangan Semar. Bagong memiliki ciri fisik yaitu bentuknya yang bulat, mata mleleng, mulut dower, badan ngropoh, dan memiliki tangan yang megar. Penggambaran fisik dari tokoh Bagong, melambangkan bahwa seseorang harus memiliki hati yang bahagia, hati yang hidup, dinamis, dan optimis. 

 

Itulah tokoh yang disebut Punakawan dalam muatan lokal bahasa Jawa. Mempelajari dan mengetahuinya adalah salah satu cara untuk melestarikan budaya.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

2

Visitors today

2

Visits total

425,223

Visitors total

330,605

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta