Pemerintah Kota Surakarta
Gapura Masjid Agung Surakarta, Bergaya Persia Dibangun di Era Pakubuwono X
  April 18, 2023 11:15

Bila melintasi Alun-Alun Utara Keraton Surakarta Hadiningrat, di sisi barat terdapat Masjid Agung Surakarta. Sebelum pengunjung atau jemaah masuk ke dalam kompleks masjid, akan disambut oleh bangunan putih yang berdiri kokoh dan menjulang. Bangunan ini adalah Gapura Masjid Agung Surakarta. Tidak banyak yang mengetahui tentang gapura yang sudah berdiri ratusan tahun itu.

 

Melihat dari dekat Gapura Masjid Agung Surakarta, memang sangat mengagumkan. Temboknya sangat tebal dengan desain yang sangat indah. Gerbang ini memiliki 3 pintu. Pintu utama diapit oleh 2 pintu di samping kiri dan kanan. Ketiga pintu dilengkapi dengan daun pintu teralis besi berwarna biru muda, yang menjadi ciri khas warna keraton.

 

Gapura Utama merupakan Gerbang Utama yang mempertemukan Kompleks Masjid Agung dengan Kawasan Alun-Alun Utara Keraton Surakarta Hadiningrat. Gapura yang menghadap ke timur dan membujur ke selatan-utara ini adalah Gerbang Utama bergaya Persia, yang mengalami perombakan di era Pakubuwono X (1893-1939). Pembangunan Gapura Utama selesai pada tahun 1901.

 

Pada Gapura Utama ini terdapat beberapa simbol berupa relief dari panel kayu, yang dipasang di atas masing-masing pintu. Pada bagian atas pintu tengah atau pintu utama, terdapat relief dari kayu yang menggambarkan bumi, bulan, bintang dan matahari dengan mahkota raja di atasnya. Sementara pada pintu selatan dan utara terdapat panel kayu berhias doa dalam huruf Arab.

 

Gapura Masjid Agung terlihat sangat kokoh dan tebal dengan ukuran panjang 25 meter, tinggi 10 meter dan tebal tembok 2 meter. Karena ukuran gapura yang sangat besar, menjadikan gapura utama tersebut memang terlihat sangat menonjol. Ukurannya yang besar, sekaligus menjadi pembatas antara halaman depan dengan bagian dalam kompleks Masjid Agung Surakarta. Di atas Gapura Utama terdapat jam dinding berbentuk lingkaran yang dikelilingi relief bintang. Sementara pada kedua pilar di pintu pengapit dan pilar, di bagian puncak berbentuk seperti kuluk atau topi.

 

Pembangunan Gapura Utama tidak bisa lepas dari sejarah berdirinya Masjid Agung Surakarta. Sejarah mencatat, Masjid Agung Surakarta dibangun pada 1757, sementara Keraton Surakarta didirikan pada 17 Februari 1745. Gapura Utama dibangun pada pemerintahan Pakubuwono X dengan konsep Arab (Persia). Arsitektur Arab terwakili pada bentuk plengkung pintu yang berbentuk kubah.

 

Masjid Agung Surakarta sendiri merupakan peninggalan penting dari Kerajaan Mataram Islam yang pindah beberapa kali dan terakhir pindah dari Kartasura ke Surakarta (Desa Sala) hingga sekarang.

 

Keberadaan masjid, merupakan ciri khas dari pengaturan tata ruang sentral kerajaan, yang biasanya selalu ada keraton, masjid, pasar dan alun-alun. Keempat bagian ini menjadi karakteristik kerajaan-kerajaan Islam, khususnya di tanah Jawa.

 

Masjid Agung berdiri beberapa tahun setelah Kerajaan Mataram Islam pindah dari Kartasura ke Surakarta pada tahun 1745 pada masa Pakubuwono II. Kemudian pada pemerintahan Pakubuwono III, dimulai pembangunan masjid di tahun 1757.

 

Dari beberapa kali pergantian era pemerintahan, Masjid Agung mengalami berbagai renovasi dan penambahan. Hingga pada era Pakubuwono X (1893-1939) ditambahkan Menara Masjid dan renovasi Gapura Utama yang bergaya Persia di tahun 1901.

 

Menara Masjid dibangun oleh Pakubuwono X pada tahun 1928 dengan tinggi 33 meter. Menara difungsikan untuk mengumandangkan waktu salat menggunakan corong serupa terompet berbahan tembaga, sebagai pengeras suara. Bentuk menaranya cukup unik dan kokoh. Kalian yang pernah ke Solo, sudah pernah mengunjungi keindahan masjid Agung Surakarta? Kalau belum, ayo agendakan mampir ke salah satu ikon menarik Kota Solo ini

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

16

Visitors today

7

Visits total

425,848

Visitors total

330,972

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta