Pemerintah Kota Surakarta
Kelenteng Tien Kok Sie, Tempat Peribadatan Tri Dharma yang Menjadi Simbol Eksistensi Etnis Tionghoa di Solo Sejak Ratusan Tahun Silam
  May 16, 2023 11:15

Menyusuri kawasan Pasar Gede Hardjonagoro Solo, tak lengkap rasanya mampir ke salah satu situs kuno yaitu Kelenteng Tien Kok Sie. Ketika mengunjungi tempat itu, tampak salah seorang umat tengah berdoa dengan menggenggam hio yang dibakar. Beberapa umat yang lain juga sedang melaksanakan doa di sudut lain kelenteng tersebut.

 

Nggak ada kata lain yang bisa diucapkan, bahwa Kelenteng Tien Kok Sie ini memang sangat indah. Dominasi warna merah yang tersempat di setiap ornamen dan arsitekturnya, menjadikan kelenteng ini sebagai magnet banyak orang untuk melihat. Terutama para pengunjung dari luar kota, sangat antusias untuk menengok dan mampir berkunjung. Dengan izin petugas yang ada di dalam kelenteng, pengunjung bisa mengambil gambar, namun tetap menghormati semua umat yang sedang beribadah di kelenteng tersebut.

 

Letaknya memang tidak begitu menonjol. Karena kelenteng itu diapit oleh banguna-bangunan baru berupa toko di sekitar kawasan Pasar Gede, Solo. Namun tempat ibadah yang berada di Jalan RE Martadinata ini mudah sekali untuk ditemui, karena warna bangunannya yang merah, bisa dengan gampang dikenali orang.

 

Bagi warga Solo, Kelenteng Tien Kok Sie sudah sangat dikenal, terutama bila menjelang Perayaan Imlek dan Festival Budaya Grebeg Sudiro. Kawasan itu memang berada di Kampung Sudiroprajan, maka warga setempat menamakan festival tahunan tersebut dengan Grebeg Sudiro. Daerah setempat memang sudah lama dikenal sebagai tempat tinggal warga etnis Tionghoa di Solo. Mereka sudah tinggal dan berakulturasi dengan warga lokal sejak ratusan silam. Maka tidak heran, bila daerah tersebut dikenal sebagai simbol akulturasi di Kota Solo.

 

Bila menjelang Imlek, Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta mengizinkan daerah Pasar Gede hingga Balai Kota Surakarta menjadi tempat untuk dihiasi ratusan lampion berwarna-warni. Tidak berlebihan, bila upaya yang dilakukan Pemkot Surakarta mengundang animo warga untuk menikmati keindahan kota di malam hari di kawasan tersebut. Tak kecuali di sekitar kawasan Kelenteng Tien Kok Sie, selalu menjadi rebutan warga untuk berswafoto di malam hari saat Hari Raya Imlek.

 

Keberadaan kelenteng juga mewakili akan budaya warga sekitar. Sebagai tempat ibadah, di sekitar kelenteng juga terbentuk budaya etnis Tionghoa yang masih terjaga. Seiring dengan usia kelenteng yang diperkirakan sudah ratusan tahunan ini, budaya etnis Tionghoa pun juga ikut bertahan di sana. Seperti pada perayaan Imlek, penampilan tari barongsai masih terus diperagakan hingga saat ini. Bahkan sudah banyak bermunculan perkumpulan latihan barongsai di sekitar kawasan tersebut.

 

Kelenteng Tien Kok Sie, yang dibangun sekitar tahun 1700-an itu, sesungguhnya merupakan tempat ibadah Tri Dharma, yaitu Taoisme, Konghucu dan Budha. Maka umat yang datang untuk berdoa, juga berasal dari ketiga kepercayaan tersebut. Banyak disebut, kelenteng ini merupakan salah satu kelenteng tertua di Indonesia. Meski tidak banyak yang mengetahui pasti kapan dibangunnya, namun banyak yang menyebut, kelenteng tersebut dibangun tak lama dari perpindahan Keraton Kartasura ke Surakarta.

 

Sementara arti dari nama kelenteng tersebut, Tien Kok Sie diartikan tempat ibadah untuk pemujaan kepada Tuhan. Kelenteng ini juga memiliki nama lain yaitu Vihara Avalokitesvara.

 

Bangunan yang sudah masuk ke dalam Cagar Budaya ini, dibangun menggunakan material yang bagus. Setidaknya pada kayu jati yang digunakan untuk interior bagian dalam, dipilih dari kayu jati tua yang kuat. Karena banyak terbuat dari kayu, semua sambungan kayu menggunakan pasak, tanpa menggunakan paku.

 

Seluruh material bangunan yang ada saat ini masih asli, seperti kali pertama kelenteng tersebut dibangun. Di depan gerbang ada arca singa (ciok say) yang dianggap sebagai penolak bala, maka kedua araca tersebut dipercaya untuk menjaga kelenteng. Banyak sekali ukiran atau ornamen naga di kelenteng tersebut, termasuk di atapnya juga ada dua naga berwarna hijau yang mengapit semacam bola mustika.

 

Keindahan bangunannya menjadi incaran pegiat media sosial, karena sering diunggah sebagai konten-konten menarik dan informatif. Nah kalau kalian yang belum berkunjung ke Kelenteng Tien Kok Sie, cobalah meluangkan waktumu untuk berwisata ke kawasan Pasar Gede dan mampir untuk mengenal lebih dekat dengan Kelenteng Tien Kok Sie.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

0

Visitors today

0

Visits total

424,960

Visitors total

330,422

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta