Pemerintah Kota Surakarta
Mengalir dengan Keharuman Sejarah: Sungai-Sungai Kota Solo
  October 24, 2023 11:30

Kota Surakarta, juga dikenal dengan sebutan Solo, adalah sebuah kota yang tidak hanya kaya akan budaya dan sejarah, tetapi juga dipenuhi dengan pesona alam yang menakjubkan. Salah satu fitur alam yang membuat Solo begitu istimewa adalah sungai-sungainya yang membelah kota ini. Mari kita mengenal lebih dekat keenam sungai yang mengalir dengan keindahan dan keharuman sejarah mereka.

Sungai Bengawan Solo:

Sungai Bengawan Solo adalah sungai terbesar dan terpanjang di Pulau Jawa. Sungai ini memainkan peran penting dalam perekonomian dan sejarah wilayah ini. Mengalirkan air dari daerah aliran sungai seluas kurang lebih 16.100 km, aliran sungai ini bermula dari Pegunungan Sewu di barat daya Surakarta dan berakhir di Laut Jawa utara Surabaya, membentang sepanjang lebih dari 600 km. Nama “Bengawan Solo” berasal dari kata “Bengawan” yang artinya sungai besar dalam bahasa Jawa klasik, dan “Solo” yang awalnya adalah “Sala,” nama sebuah desa di wilayah eks-Karesidenan Surakarta yang kemudian menjadi pusat kerajaan baru, yaitu Surakarta.

Sungai Gajah Putih Solo:

Sungai Gajah Putih adalah anak sungai dari Sungai Bengawan Solo. Meskipun lebih sempit dengan lebar sekitar 8 meter, sungai ini memiliki panjang sekitar 2,85 km dan mengalir di tepi utara kota Surakarta. Dengan riwayat yang kental, Sungai Gajah Putih menjadi salah satu elemen penting dalam lanskap kota.

Kali Pepe Solo:

Pada abad ke-16, Kali Pepe pernah menjadi jalur transportasi air penting. Saat itu, pengaruh Kerajaan Pajang yang berpusat di Kartasura sangat kuat. Kali Pepe menghubungkan Bandar Beton, Semanggi, dan Pasar Gede, dan di masa lalu, terdapat bandar di kawasan Kali Pepe yang dikenal sebagai Bandar Pecinan. Saat ini, Kali Pepe Hilir berfungsi sebagai saluran utama untuk mengalirkan air dari tengah Kota Surakarta ke laut. Dengan panjang sekitar 8,01 km, Kali Pepe memiliki peran penting sebagai saluran air dan sejarah yang kaya.

Kali Anyar Solo:

Kota Solo, yang terletak di kawasan lembah dan persilangan sungai, sering mengalami banjir. Untuk mengatasi masalah ini, Belanda, Kasunanan, dan Mangkunegaran bekerja sama untuk proyek besar penanggulangan banjir. Salah satu langkah utamanya adalah pembuatan sungai baru yang dinamakan Kali Anyar. Sungai ini mengalihkan aliran air dari pusat kota ke luar kota, hingga bermuara di Sungai Bengawan Solo. Selain menjadi benteng pertahanan terhadap banjir, Kali Anyar juga memberikan ruang hijau untuk masyarakat setempat dan berperan sebagai jalur alternatif pelayaran perahu. Dengan panjang sekitar 6,33 km, Kali Anyar menjadi salah satu cerita sukses dalam mengatasi banjir di Kota Solo.

Sungai Brojo Solo:

Sungai Brojo Solo terletak di Kelurahan Panjang, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Meskipun pendek dengan panjang 0,98 km, sungai ini memiliki peran dalam membagi wilayah Kota Surakarta, khususnya Kelurahan Pajang.

Sungai Bhayangkara Solo:

Sungai Bhayangkara sebagian besar melintasi Jalan Bhayangkara di Kota Surakarta. Daerah aliran sungai ini mencakup Kelurahan Sriwedari, Kelurahan Panularan, dan Kelurahan Tipes. Dengan panjang 1,50 km, sungai ini memainkan peran penting dalam drainase dan lanskap Kota Surakarta.

Sungai-sungai ini adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah, budaya, dan kehidupan sehari-hari Kota Solo. Mereka membawa keindahan alam, memberikan perlindungan dari banjir, dan menjadi bagian dari identitas kota ini yang kaya akan sejarah. Dalam tarian yang terus mengalir, sungai-sungai ini adalah saksi bisu dari perjalanan Kota Solo.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

0

Visitors today

0

Visits total

425,643

Visitors total

330,847

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta