Pemerintah Kota Surakarta
ASEAN Panji Festival: Merayakan Warisan Cinta dan Budaya Asia Tenggara
  November 8, 2023 11:15

Pada malam Rabu, 25 Oktober 2023, cahaya panggung ASEAN Panji Festival bersinar terang, menggambarkan kekayaan budaya dan cinta yang melibatkan Dewi Sekartaji dan Raden Inu Kertapati dalam kisah epik Panji Semirang. Festival ini tidak hanya menyuguhkan pertunjukan yang memukau, tetapi juga menggambarkan bagaimana cerita asli Indonesia ini berkembang dan dihargai di negara-negara ASEAN.

Hikayat Panji Semirang tidak sekadar mengisahkan tentang perang, tetapi juga merangkai perjalanan cinta yang mendalam antara Dewi Sekartaji dan Raden Inu Kertapati. Kisah ini, yang berasal dari Jawa Timur, telah menjalar ke berbagai penjuru ASEAN dengan berbagai bentuk interpretasi dan gubahan. Pada ASEAN Panji Festival ini, kita dapat menyaksikan bagaimana cerita cinta ini dihidupkan kembali dengan indah melalui pertunjukan kolaborasi yang melibatkan sembilan negara ASEAN, termasuk Indonesia.

Festival dimulai dengan tarian Panji Semirang yang memukau dari Laos. Dalam penampilannya, tiga penari mengenakan pakaian khas kerajaan berwarna pink dengan ornamen emas yang memukau. Mereka mempersembahkan tarian dengan penuh semangat, memulai perjalanan kisah di Kerajaan Daha. Setelah itu, penonton diajak berlayar melalui petualangan Dewi Sekartaji dengan tarian yang indah dari Kamboja, yang menggambarkan keberanian Sekartaji membela rakyat kecil dan menumpas ketidakadilan.

Malaysia, dengan kreativitasnya, menyajikan interpretasi unik dengan menggambarkan petualangan Dewi Sekartaji tanpa mengenakan pakaian kerajaan. Dalam tarian Malaysia, Sekartaji telah menyamar sebagai Panji Semirang, menciptakan keseimbangan yang memukau antara keanggunan dan keberanian.

Kemudian, Myanmar membawa penonton melanjutkan perjalanan dengan tarian indah mereka, menggambarkan bagaimana Panji Semirang dan Raden Inu Kertapati bertemu dan terpisah kembali. Vietnam dan Thailand memberikan sentuhan perang dan pelarian dalam interpretasi mereka, mengingatkan kita akan keberanian dan keteguhan hati Sekartaji dalam menghadapi cobaan.

Filipina membawa cerita ini ke masa kini dengan tarian modern yang memukau, menunjukkan bahwa nilai dan kebijaksanaan Panji Semirang tetap relevan dalam zaman ini. Gubahan ini menampilkan iringan musik modern dan gerakan kontemporer yang memukau, memberikan sentuhan segar pada kisah klasik ini.

Selanjutnya, tarian dari Jogja, Solo, dan Jawa Timur membawa penonton menuju puncak kisah cinta ini. Dalam pertunjukan ini, Dewi Sekartaji dan Raden Inu Kertapati bertemu kembali, mengakhiri perjalanannya dengan bahagia. Gubahan dari Solo menampilkan kekhasan budaya mereka melalui topeng warna-warni yang mencerminkan emosi manusia, menciptakan koneksi yang mendalam dengan penonton.

Puncak acara ini adalah pertunjukan dari Singapura, yang menggambarkan pernikahan bahagia antara Sekartaji dan Inu Kertapati. Dalam gubahan ini, pakaian kerajaan khas Indochina dipadukan dengan iringan musik Eropa yang memukau, menciptakan suasana khidmat dan penuh kegembiraan.

ASEAN Panji Festival bukan sekadar pertunjukan, tetapi juga merupakan refleksi dari warisan panjang dan beragam yang dimiliki oleh negara-negara ASEAN. Cerita Panji Semirang, yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia pada 31 Oktober 2017, menjadi inspirasi bagi kita semua untuk merayakan keberagaman budaya dan keindahan kisah cinta yang melintasi batas-batas negara. Semoga festival ini terus menjadi tradisi yang mempererat persaudaraan di antara negara-negara ASEAN dan merayakan kekayaan budaya yang kita miliki. Selamat merayakan ASEAN Panji Festival, sebuah perayaan cinta dan keindahan budaya Asia Tenggara!

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

388

Visitors today

370

Visits total

522,594

Visitors total

416,213

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta