Keluarga Besar Eks Tentara Pelajar Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia, Sturm Abteilung/Corps Sukarela (SA/CSA), menggelar acara memperingati Hari Pahlawan dengan menggelar acara tumpengan di area Solo Car Free Day, Minggu (13/11/2016). Warga Kota Solo pun antusias menikmati sajian nasi tumpeng tersebut.
Menurut Ketua Umum Keluarga Besar Eks Tentara Pelajar Pejuang Kemerdekaan SA/CSA, Ronni Saroso, di bulan November, selain tanggal 10 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan, di tanggal 12 November juga terdapat peristiwa bersejarah yang patut untuk dikenang.
“Pada 12 November 1949, terjadi peristiwa bersejarah di Kota Solo ketika Letkol Slamet Riyadi menerima kedaulatan RI dari Kolonel Van Ohl. Peristiwa itu juga terjadi di kawasan Sriwedari ,” katanya.
Penyerahan kedaulatan itu merupakan hasil perjuangan keras rakyat Indonesia khususnya yang tinggal di Kota Solo. Selama empat hari, 7-10 Agustus 1949, pasukan Indonesia yang mendapat dukungan penuh dari Tentara Pelajar melancarkan serangan umum empat hari. Perjuangan tersebut merupakan bukti nyata gotong royong semua pihak.
Dipilihnya sajian tumpengan, kata Ketua pelaksana, Iriana Srikandi, karena hal itu merupakan adat masyarakat Jawa dalam mengungkapkan rasa syukur. Selain itu, tumpeng juga memiliki makna simbolik, gotong royong. “”Apapun yang ada di tumpeng merupakan satu kesatuan dari seluruh masyarakat,” kata Iriana.
Sebanyak 10 tumpeng besar dan 20 tumpeng kecil dibuat panitia. Masyarakat yang mengunjungi area SCFD di depan Plasa Sriwedari dipersilakan menikmati sembari menyaksikan hiburan berupa marching band dan pertunjukkan drama. Foto-foto lama perjuangan Tentara Pelajar yang dipajang di sekitar lokasi kegiatan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung SCFD. (***)