Pemerintah Kota Surakarta
Sonjo Warga; Komunikasi Multi Arah
  April 15, 2016 09:50

Sejatinya kesempatan warga Kota Surakarta untuk bertemu dengan pemimpinnya terbuka setiap hari. Walikota FX Hadi Rudyatmo misalnya, hampir tak mengenal waktu untuk menyambangi warganya. Dia bisa terlihat bersama dengan warga di mana saja, di CFD Ahad pagi di tempat orang punya hajat, di kegiatan kerja bakti, di tempat orang yang kesripahan dan sebagainya. Dalam kesempatan-kesempatan itu pria berkumis tebal itu acap ngobrol ngalor ngidul dengan tema apa saja.

Kebiasaan berkomunikasi secara egalitier itu juga bisa dilihat tatkala menggelar kegiatan yang diberi nama Sonjo Warga. Di forum yang melibatkan perwakilan warga itu, Walikota Rudyatmo mengajak wakilnya, Achmad Purnomo dan para pejabat SKPD yang menjalankan teknis kesehatian di Pemerintahan Kota Surakarta. Sonjo pun menjadi ajang berkomunikasi multi arah, antara masyarakat dengan walikota dan pejabat pemerintahan.

Walikota Rudyatmo mengomunikasikan rencana pembangunan-pembangunan yang bakal digarap. Di setiap pertemuan, rencana besar tersebut dibeberkan. Seperti di Kelurahan Banyuanyar, walikota menjelaskan rencana pengembangan kawasan kota bagian utara ini. Sejumlah konsep pengembangan wilayah dibeberkan di layar LCD yang terpasang di kantor kelurahan.

Pemerintah berencana untuk menjadikan Kelurahan Banyuanyar yang merupakan wilayah perbatasan Kota Surakarta di bagian barat laut dan notabene merupakan salah pintu masuk pendatang melalui bandara menjadi central business district (CBD. Apalagi sebentar lagi jalan tol Solo-Semarang juga akan beroperasi, di mana salah satu pintu ke luar masuk tol juga melalui wilayah ini. “Jalan Adi Sumarmo merupakan pintu ke luar masuk kota kita,” kata walikota.

Sebagai penanda, bakal membangun patung loro blonyo sebagai gapura batas kota di ruas Jalan Adi Sumarmo, Kelurahan Banyuanyar. Patung Loro Blonyo untuk menunjukkan identitas Kota Surakarta sebagai Kota Budaya. Loro Blonyo dalam filosofi masyarakat Jawa, melambangkan kesuburan atau kemakmuran. Loro Blonyo ini merupakan patung yang berujud sepasang pengantin Jawa menggunakan pakaian adat jawa dengan atribut lengkap, menggunakan beskap untuk pengantin pria dan basahan untuk pengantin putri.

Tak hanya pembuatan  tugu batas kota sebagai pembatas administratif wilayah Kota Surakarta dengan kabupaten sekitar, di wilayah utara Kota Solo. Pengembangawan kawasan ini juga akan merembet hingga ke simpang Komplang. Tujuannya agar dapat memicu kebangkitan kawasan ini sehingga dapat menjadi pusat perdagangan, pusat perbelanjaan, kuliner karena wilayah bagian selatan telah terlampau padat.

Di Kelurahan Gilingan, walikota juga membeberkan rencana-rencana pemerintah ke depan, terutama yang berlokasi di wilayah tersebut. Salah satunya adalah rencana pembuatan skybridge yang menghubungkan Terminal Tirtonadi dengan Stasiun Balapan. Meski proyek tersebut merupakan proyek pemerintah pusat, namun Kota Surakarta berkepentingan karena dampaknya langsung dirasakan masyarakat. “Termasuk perluasan Viaduk Gilingan yang selama ini menghambat kelancaran transportasi karena kendaraan besar tidak lewat, apalagi jika musim penghujan. Pemerintah berharap dukungan warga agar pelebaran viaduk bisa segera teralisasi,” ujarnya.

Sementara di Kelurahan Nusukan dan kelurahan lainnya, walikota bercerita mengenai penataan Kawasan Tirtonadi. Anyar. Pemerintah, kata walikota akan merivitalisasi Bendungan Karet di depan Terminal Tirtonadi. Ada sejumlah pertimbangan yang disampaikan walikota, diantaranya adalah masa pakai karet bendung di depan terminal bus Kali Anyar tersebut sudah hampir habis yang jika tidak segera diganti akan membahayakan.

“Permasalahan lain, adanya hunian di badan sungai membuat daya tampung bendungan karet juga mengecil dan sendimentasinya sangat tinggi, Kita ingin menata Kawasan Tirtonadi agar bisa menjadi brand image Kota Surakarta berbasis tata kelola sungai,” kata walikota.

Rencana menata kawasan itu bakal dimulai dengan melakukan normalisasi Kali Pepe dengan merelokasi penghuni bantaran sungai. Pemerintah Kota Surakarta, lanjut walikota bakal menyediakan Rusunawa untuk mereka jika bersedia pindah. “Tidak ada kebijakan ganti rugi dalam melakukan relokasi, tetapi pemerintah menyediakan biaya bongkar dan transportasi saat pindahan,” tegasnya.

Jika rencana tersebut dapat terlaksan, bendungan atau embung karet tersebut akan menjadi destinasi wisata yang baru di Kota Surakarta. Infrastruktur juga mulai disiapkan. Salah satunya adalah dengan membangun jembatan baru guna menampung arus lalu lintas yang melewati Kali Anyar.

Rencana pemerintah tersebut mendapat sambutan positif dari warga. Bahkan warga pun turut mengajukan berbagai usulan. Seperti saat Sanjo Warga di Kelurahan Kadipiro yang memunculkan usulan agar fly over Sekip segera direalisasikan. Walikota pun sependapat dengan usulan fly over untuk mengatasi keruwetan lalu lintas di Simpang Joglo tersebut. Komunikasi multi arah memang akan selalu menghasilan hal yang positif untuk kebaikan bersama. (***)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

2

Visitors today

1

Visits total

424,962

Visitors total

330,423

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta