Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Solo yang ke-271, Walikota FX Hadi Rudyatmo dan Wakil Walikota Achmad Purnomo, dilantik. Pelantikan tersebut menandai berakhirnya masa “penantian” Kota Surakarta untuk memiliki walikota dan walikota definitif. Pelantikan tersebut menjadi legalitas kembalinya Pak Rudy dan Pak Pur untuk memegang kemudi pemerintahan di Kota Surakarta secara penuh.
Kembalinya duet pemimpin kota ini pantas untuk disambut dengan gembira sekaligus penuh harap. Gembira lantaran setelah proses politik lima tahunan telah kita lalui dengan selamat. Hingar bingar pemilihan kepala daerah (pilkada), telah berakhir tanpa meninggalkan masalah. Pelantikan walikota dan wakil walikota hasil pilkada langsung ini, merupakan momentum untuk meneguhkan persatuan dalam kebhinekaan masyarakat Kota Surakarta.
Kita juga menaruh banyak harapan terhadap duet Pak Rudy dan Pak Pur untuk lima tahun ke depan. Sebagai pemimpin yang sudah satu dekade memimpin Kota Solo, kita merasakan “sentuhan” kepemimpinan Pak Rudy. Sebagai orang nomor satu di Pemerintahan Kota Surakarta, Pak Rudy bukan saja memberikan arahan, mengawal visi dan misi kota, tetapi juga memberikan pondasi yang teramat vital, utamanya bagi jajaran birokrasi.
Di tangan Pak Rudy, “khittah” birokrasi sebagai pelayanan masyarakat berusahakan diinternalisasikan agar menjadi ruh bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Kota Surakarta. Dalam berbagai kebijakan yang diinisiasi Pak Rudy, terlayaninya kebutuhan dasar warga, menjadi prinsip yang tidak boleh tidak harus dilaksanakan. Dengan kesabaran yang luar biasa, bimbingan, petunjuk dan solusi yang disediakan olehnya.
Tak berlebihan jika sebagian dari kita merasa ada yang kurang tatkala Pak Rudy dan Pak Pur pamitan 28 Juli 2015 silam. Meski sesungguhnya, keduanya tidak benar-benar meninggalkan kita. Ibarat keluarga besar, kita merasa ada anggota keluarga yang belum lengkap hadir tatkala berkumpul bersama. Dan sekarang, mulai 17 Februari lalu, Pak Rudy dan Pak Pur kembali bersama-sama dengan kita. Welcome back. Sugeng rawuh malih bapak.
Tantangan yang dihadapi ke depan semakin berat. Masalah yang dihadapi Kota Surakarta kian kompleks. Banyak hal yang harus diselesaikan jika tidak ingin problem perkotaan tersebut semakin akut dan semakin sulit untuk dipecahkan. Hal yang mendesak tentu adalah persoalan bagaimana kebutuhan dasar warga dapat terlayani. Visi terwujudnya Masyarakat Kota Surakarta yang Wasis, Waras, Wareg dan Mapan, yang dibawa Pak Pur dan Pak Rudy sesungguhnya adalah visi untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut.
Meski hanya 4 kata, wasis, waras, wareg dan mapan, namun di dalamnya mengandung banyak tugas. Tentu tak semuanya akan terselesaikan dalam satu waktu apalagi jika hanya berharap pada duet pemimpin daerah. Jajaran ASN, sesungguhnya merupakan tulang punggung yang harus bisa diandalkan untuk mewujudkannya. Di pihak lain dukungan masyarakat untuk bersatu dan bergotong royong juga mutlak diperlukan.
Hari Jadi Kota Solo ke-271, merupakan momentum untuk mengkonsolidasikan berbagai potensi yang ada di masyarakat. Rawuhnya kembali Pak Rudy dan Pak Pur, akan menyegarkan energi kita untuk terus melayani warga kota. Sekali lagi, sugeng rawuh malih bapak. Welcome back.
