Pemerintah Kota Surakarta
PBB Pun Acungi Jempol Program Anak di Surakarta
  February 28, 2017 11:00

Perserikat Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan acungan jempol terhadap program yang dijalankan Pemerintah Kota Surakarta dalam upaya menjadikan Surakarta sebagai Kota Layak Anak. Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Isu Perlindungan Anak, Marta Santos Pais bahkan menyebut, Kota Surakarta sudah memenuhi syarat untuk menjadi Kota Layak Anak.
Disebutkan, di Surakarta telah tersedia layanan bagi anak korban tindak kekerasan, taman cerdas, hingga rumah singgah untuk anak yang mengidap HIV AIDS. Secara khusus, taman cerdas yang dibangun sebagai ruang kepada anak-anak untuk menggunakan waktu luang setelah pulang sekolah itu bakal dikembangkan di negara-negara lain di bawah naungan PBB.
“(Surakarta) mempunyai komitmen untuk menjadi kota yang ramah terhadap anak,” kata Marta saat berkunjung ke Kota Surakarta Selasa (28/2). Marta bersama dengan Deputi Perlindungan Perempuan dan Anak Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Sujatmiko dan Kepala Perwakilan Unicef Indonesia Gunilla Olsson, bertemu dengan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.
Selain bertemu wali kota, utusan khusus Sekjen PBB juga mengunjungi kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surakarta, Pusat Layanan Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (PLKSAI), dan Taman Cerdas Jebres. “Kami apresiasi langkah Pemkot Surakarta dalam upaya mengatasi kekerasan terhadap anak yang dimasukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,’ katanya.
Ketakjuban Martha kian bertambah tatkala mengunjungi Taman Cerdas Jebres yang merupakan ruang terbuka ramah anak. Di taman itu terdapat taman bermain, perpustakaan, tempat bermain gamelan, aula, dua amfiteater, tempat belajar komputer, stasiun radio khusus anak Konata, dan pusat pembelajaran keluarga (puspaga). Semua kegiatan diawasi petugas keamanan dan setiap pojok taman dipasangi kamera pemantau (CCTV).

Puspaga merupakan bagian penting di Taman Cerdas Jebres. Di bangunan itu selalu ada dua psikolog yang siap membantu orangtua yang bingung cara mendisiplinkan anak atau menghadapi masalah keluarga. Menurut Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarkat Kota Surakarta Sri Suharti, para psikolog membantu warga mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi.
Hampir seluruh bagian dari Taman Cerdas Jebres tak luput dari pengamatan Marta. Dia pun menyempatkan diri untuk bedialog dengan Forum Anak Kota Solo dan perwakilan Forum Anak Jebres. ”Senang sekali mendengar anak-anak dilibatkan dalam musyawarah pembangunan. Perspektif mereka bisa menjadikan perkembangan suatu wilayah lebih baik,” ujar Santos Pais.
Deputi Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK, Dr Sujatmiko,mengatakan Indonesia bersama 3 negara lainnya yaitu Mexico, Tanzania dan Swedia ditunjuk UNICEF sebagai negara contoh (pathfinder country) dalam perlindungan anak. Dan oleh UNICEF, pula, Kota Surakarta bersama dengan, Klaten, Makassar, Gowa dan Tulungagung sedang dalam proses untuk dijadikan sebagai kota percontohan perlindungan anak integratif di Indonesia dan diharapkan dapat direplikasi bukan saja oleh kota-kota lainnya di Indonesia tapi di seluruh dunia.
Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo menegaskan komitmen Pemerintah Kota Surakarta dalam melindungi hak-hak atas anak. Regulasi dibuat maksimal agar seluruh hak atas anak dapat terwujud. Menurut wali kota, kunjungan dan apresiasi dari PBB tersebut menjadi dorongan bagi Kota Surakarta untuk lebih serius lagi dalam perlindungan dan hak-hak bagi anak-anak. (*)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

29

Visitors today

17

Visits total

425,325

Visitors total

330,663

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta