Pemerintah Kota Surakarta
Jadi Tuan Rumah Rakernas JKPI, Solo Ukir Sejarah
  April 17, 2017 23:19

Kota Solo terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) pada 2018 mendatang.

Direktur Eksekutif JKPI Asfarinal mengatakan seluruh pengurus JKPI sepakat menunjuk Kota Solo menjadi tuan rumah lantaran JKPI lahir di Kota Bengawan pada 2008 silam. “Genap sepuluh tahun JKPI berdiri, seluruh pengurus JKPI sepakat dirayakan di Kota Solo,” terang dia Senin (17/4).

Kabid Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Kebudayaan (Disbud) Solo, Mufti Raharjo, menyambut positif keputusan tersebut. Mufti mengatakan bahwa banyak manfaat yang diperoleh Solo jika menjadi tuan rumah penyelenggaraan kongres JKPI 2018. Ia menyebut akan ada banyak ratusan orang perwakilan dari kota maupun kabupaten yang masuk dalam anggota JKPI datang ke Kota Bengawan.

“Jika 58 kabupaten/kota masing-masing membawa rombongan yang terdiri dari 30 orang sampai 50 orang, industri pariwisata di Solo pasti akan terdampak langsung. Mereka otomatis akan mengenal Solo lebih dekat setelah menginap di hotel di Solo, makan di Solo, hingga mengunjungi wisata di Solo,” jelas Mufti.

Menurut dia, kongres JKPI 2018 di Solo juga dimeriahkan dengan beragam kegiatan, seperti pertunjukan seni budaya dari masing-masing daerah, pameran potensi daerah, hingga city tour.

Sejarah Ringkas Lahirnya Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI)

Tanggal 25 Oktober 2008 lalu, kota Solo menjadi saksi lahirnya Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Sejarah kelahiran JKPI ini terkait erat dengan penyelenggaraan Konferensi dan Pameran Organisasi Kota Pusaka Eropa-Asia yang pada saat itu diselenggarakan di Kota Surakarta.  Ir. Jero wacik, selaku  Menteri Kebudayaan dan Pariwisata  saat itu bersama 12 walikota (Solo, Sawahlunto, Banda Aceh, Ternate, Pangkal Pinang, Yogyakarta, Ambon, Salatiga, Bogor, Jakarta Utara, Bengkulu dan Baubau)  membuat sejarah baru tentang pelestarian pusaka dengan mendirikan JKPI.

Pada awal kelahirannya, JKPI hanya beranggotakan  12 kota se-Indonesia. JKPI sendiri adalah suatu organisasi di antara pemerintah kota dan atau pemerintah kota/kabupaten yang mempunyai keanekaragaman pusaka alam dan atau pusaka budaya (tangible dan intangible), yang bertujuan untuk bersama-sama melestarikan pusaka alam dan pusaka budaya sebagai modal dasar untuk membangun ke masa depan.

Hingga tahun 2016 ini, JKPI sudah beranggotakan 58 kota/kabupaten. Berikut kota/kabupaten yang terangkum dalam keanggotaan JKPI, Kota Ambon, Banda Aceh, Bengkulu, Bukittinggi, Baubau, Blitar, Banjarmasin, Bontang, Bogor, Kabupaten Bangka Barat, Bangli, Buleleng, Brebes, Banjarnegara, Banyumas, Batang, Kota Cirebon, Kabupaten Cilacap, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Halmahera Barat, Kota Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Lubuk Linggau, Langsa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Karangasem, Kupang, Kota Medan, Madiun, Malang, Kabupaten Ngawi, Palembang, Pangkal Pinang, Pekalongan, Padang, Palopo, Pontianak, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Purbalingga, Kota Sawahlunto, Sabang, Semarang, Surakarta, Sibolga, Salatiga, Surabaya, Sungaipenuh, Singkawang, Kabupaten Siak, Kabupaten Temanggung, Tangerang, Ternate, Tidore, Tegal, Kabupaten Tegal, dan Yogyakarta,

 

 

 

 

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

32

Visitors today

21

Visits total

424,960

Visitors total

330,422

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta