Memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-53, Pemerintah Kota Surakarta bersama dengan 18 instansi kesehatan dan komponen masyarakat mendeklarasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Lima point deklarasi ditandatangani bersama usai dibacakan di area Solo Car Free Day, Minggu (12/11/2017). Wali Kota FX Hadi Rudyatmo memerintahkan Dinas Kesehatan Kota Surakarta agar menyebarkan isi deklarasi tersebut hingga level RT.
“Deklarasi ini jangan hanya diucapkan, tetapi benar-benar harus dilaksanakan. Tolong Bu Ning (panggilan akrab Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih), deklrasi ini diperbanyak, dibagi-bagikan terus ditempel di rumah-rumah atau di tempel-tempel di RT-RT agar semua warga membaca, selalu ingat terus dan tentu melaksanakan isi deklarasi Germas,” kata Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.
Turut hadir dalam acara itu, Wali Kota, FX Hadi Rudyatmo, Sekretaris Daerah Solo, Budi Yulistianto, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih beserta jajarannya. Selain itu juga perwakilan dari rumah sakit dan lembaga kesehatan yang ada di Kota Surakarta serta berbagai komunitas kesehatan.
Wali Kota Rudyatmo mengatakan Gerakan Masyarakat Sehat merupakan bagian dari upaya dalam mewujudkan visi 3WMP. Menurutnya, kesehatan tidak hanya urusan fisik pribadi masing-masing individu, tetapi juga menyangkut kebersihan kota, lingkungan dan juga keluarga. “Kalau saya bilang resik kotane, jawabannya, sehat wargane. Kalau saya bilang resiklingkungane, jawabannya sehat wargane. Kalau saya bilang resik omahe, jawabannya sehat keluargane,” katanya.
Usai pembacaan deklrasi Germas, Dinas Kesehatan Kota Surakarta membagi-bagikan berbagai jenis buah-buahan dan sayur-sayuran. Menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Solo pembagian buah dan sayur tersebut merupakan upaya untuk mendorong warga agar hidup sehat dengan mengkonsumsi buah dan sayur.
“Tingkat konsumsi buah dan sayur di masyarakat masih rendah. Padahal mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran sangat penting karena mengandung banyak vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Oleh karena itu kami dorong warga agar sering mengkonsumsi buah dan sayur,” katanya.
Ida Angklaita menyebut tingkat konsumsi buah dan sayur di Indonesia hanya 40 kilogran per kapita atau jauh di bawah standar Food and Agriculture Organization (FAO) United Nation yakni sebanyak 65,75 kilogram per kapita. Rutin mengonsumsi buah dan sayur menjadi satu dari isi deklarasi Germas, dengan harapan warga Kota Surakarta akan terbiasa dengan pola makan yang sehat. (*)
