Pemerintah Kota Surakarta
Belanja di Klewer Tak Perlu Bawa Uang Tunai
  August 31, 2017 23:18

Pasar Klewer dipilih sebagai pilot project penerapan transaksi elektonik atau e-transaksi. Pemerintah Kota Surakarta bekerjasama dengan Bank BTN sistem transaksi elektronik berbasis aplikasi QRP atau Quick Respons Payment  untuk mengurangi transaksi uang tunai di Pasar Klewer. Program e-transaksi merupakan kelanjutan dari program e-retribusi yang sebelumnya diterapkan di Pasar Klewer dan sejumlah pasar tradisional lainnya di Kota Surakarta.

Menurut Wali Kota FX Hadi Rudyatmo, e-transaksi memungkinkan terjadinya jual beli antara pedagang dengan pembeli tanpa harus membawa uang tunai. Dia mengatakan sudah saatnya jumlah uang tunai yang berada di tangan masyarakat dikurangi karena tergolong rawan. Jika e-retribusi itu transaksi antara pedagang dengan pemerintah kaitannya sebagai pengelola retribusi, kalau e-transaksi ini antara pedagang dan pembeli,” kata Wali Kota Rudy, Selasa (31/8/2017).

Wali Kota menargetkan e-transaksi sudah bisa diterapkan bulan depan. Dia mengakui masih menunggu kesiapan teknis dari Bank BTN yang memang mengajukan diri sebagai mitra pedagang. “Jika teknis sudah siap, disosialisasikan kemudian diujicobakan sambil terus menerus ada sosialisasi dan edukasi agar masyarakat terbiasa untuk melakukan transaksi tanpa dengan membawa uang tunai dalam jumlah besar,” tambahnya.

Wali Kota mengatakan selain mengurangi resiko jika bertransaksi dengan uang tunai dalam jumlah besar, e-transaksi juga dapat menghindari pedagang dari penipuan atau pembelian dengan uang palsu. Menurut Wali Kota Surakarta, masyarakat dan juga pemerintah sebagai penyedia layanan, harus berpikir maju dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Subagiyo, menjelaskan Wali Kota sangat berkeinginan mengurangi peredaran uang tunai di Pasar Klewer dengan transaksi elektronik.  Menurut Subagiyo, perputaran uang di Pasar Klewer ini kan sangat banyak. Dia memperkirakan mencapai Rp5 miliar per hari dalam bentuk tunai. “Membawa uang tunai dalam jumlah besar sangat riskan. Kita coba untuk kurangi demi keamanan masyarakat khususnya pedagang ,” kata Subagiyo.

Branch Manager BTN Solo, Dwihatmo Arisumasto menjelaskan aplikasi QRP merupakan aplikasi yang bisa dioperasikan di ponsel untuk memudahkan pembayaran dengan cara memindai kode QR atau barcode pada barang dagangan. Saldo nasabah atau pembeli secara otomatis akan terpotong setelah memindai barcode pada barang yang dibeli.

“Jika pembeli tidak memiliki aplikasi QRP, bisa memakai QRP milik pedagang kemudianpedagang akan memindai kartu ATM milik pembeli yang secara otomatis transaksi terekam dan uang di rekening pembeli masuk rekening pedagang,” jelasnya.

Kepala Kantor Wilayah III BTN Joni Prasetyanto mengatakan Pasar Klewer menjadi pasar rakyat pertama yang menggunakan aplikasi QRP dari BTN. Dia berharap pasar lain akan segera mengikuti karena penggunaan aplikasi tersebut sangat memudahkan pedagang maupun pembeli dalam bertransaksi.

“Syarat untuk bisa bertransaksi menggunakan aplikasi ini adalah penjual maupun pembeli harus memiliki rekening BTN. Selain itu, tentu saja pembeli harus punya saldo. Selanjutnya aplikasi akan  tersambung dengan rekening dan ketika bertransaksi, secara otomatis saldo pembeli akan berkurang,” katanya. (***)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

31

Visitors today

21

Visits total

425,356

Visitors total

330,684

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta