Minggu (22/04), bertempat di Solo Car Free Day (SCFD) tepatnya di depan Diamond terselenggara Festival Budaya Purwosari 2018. Sebanyak 10 stand tersedia di sini dengan menjajakan dagangannya dari berbagai macam makanan, batik, dan kerajinan.
Kirab Budaya Purwosari diikuti sebanyak 1000 warga dari Purwosari sendiri. Warga sangata antusias dengan kegiatan ini, seperti rohani (49) yang bertempat tinggal di purwosari RT 03 mengungkapkan kebahagiaannya untuk turut serta mengikuti kegiatan ini karena dianggap mempererat antar tetangga dan warga sekitar.
Pada kegiatan ini juga dibagikan tumpeng untuk pengunjung secara gratis. Festival Budaya Purwosari tahun ini mengambil tema “Tumpeng Sari”, tujuannya untuk menampilkan potensi yang ada di Purwosari dan menguri-uri budaya jawa yang ada di Purwosari.
Lurah Purwosari, Drs. Arys Nugroho mengatakan Purwosari mempunyai alat musik dari hasil limbah seperti drum dari tempat makanan yang sudah tidak terpakai. Purwosari juga memiliki cagar budaya seperti Stasiun Purwosari, Omah Lowo, dan Makam Bapak Dr. Soepomo.
“Saya merasa bangga dan bahagia atas terselenggaranya acara ini karena didukung oleh semua masyarakat Purwosari, dengan begitu visi misi Walikota Surakarta 3WMP dapat terselenggara dengan baik di Purwosari.” tegasnya.