Tugu Pamandengan menjadi salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Solo.Tugu tersebut terletak di depan Balai Kota Solo dan termasuk dalam bangunan cagar budaya (BCB). Tugu setinggi tiga meter berdiri di tengah Jalan Jenderal Sudirman. Bangunan tugu berbentuk segiempat mengerucut ke atas dengan empat lentera mengarah ke segala arah.

Tugu Pamandengan juga dikenal sebagai Tugu nol kilometer. Tugu itu diperkirakan peninggalan antara Paku Buwono (PB) VI hingga PB X. Tugu tersebut tidak mengalami perubahan apapun. Tugu itu menjadi titik kosmologi perkotaan pada zamannya. Tugu Pemandengan menjadi titik fokus pandangan Raja Keraton Kasunanan Surakarta saat itu untuk memusatkan pikiran dalam menemukan solusi atas persoalan yang dihadapi rakyat pada zamannya.

Tugu Pamandengan merupakan titik kosmologi budaya Jawa. Dari tata letaknya bisa terlihat, ada Pasar Gede di sebelah timur sebagai simbol sifat duniawi yang terkait dengan hal ekonomis. Ada Masjid Agung di sebelah barat sebagai simbol untuk lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Ada poros Tugu Pemandengan sebagai simbol visi Raja yang luas.