Selasa kemarin di ruang Sekda komplek Balai Kota Surakarta, suasana tampak begitu hangat. Kehadiran jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Jinjiang, Provinsi Fujian, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) disambut dengan ramah oleh Pemkot Surakarta. Meski ada perbedaan suku, budaya dan bahasa semua bisa berkomunikasi dengan nyaman dan baik melalui seorang penerjemah bahasa mandarin.
Di dalam pertemuan tersebut Pemkot Surakarta sepakat untuk bergandengan tangan dengan Pemkot Jinjiang menjalin kerjasama guna mengembangkan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan serta perdagangan.
Kedua pemerintah kota tersebut juga sepakat untuk bekerjasama berdasarkan prinsip saling menghormati, saling percaya, saling menghargai dan saling menguntungkan. Disamping itu, Pemkot Surakarta dan Pemkot Jinjiang akan memprioritaskan pertukaran informasi dalam kerjasama di tiga bidang tersebut.
Kemarin, dihadapan jajaran pejabat Pemkot Surakarta dan Jinjiang, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Pemkot Surakarta, Untara, menandatangani nota kesepahaman dan pernyataan bersama Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kota Jinjiang, Liu Wenru.
Usai pertemuan dengan jajaran pemerintah Jinjiang, Pj. Sekda Pemkot Surakarta, Untara, mengatakan berdasarkan kesepakatan tersebut kedua kota sepakat memfasilitasi komunikasi dan pertukaran informasi antar kedua kota. “Institusi Kantor Urusan Luar Negeri Pemkot Surakarta dan Kantor Urusan Luar Negeri Kota Jinjiang ditunjuk sebagai penanggungjawab dalam pelaksanaan kerjasama dalam menjalin komunikasi intensif dan resmi,” jelasnya.
Untara melanjutkan bahwa perjanjian kerjasama tersebut adalah menjadi momen penting dalam meningkatkan perekonomian di Kota Solo melalui promosi lintas negara, khususnya di Tiongkok. “ini jelas sejalan dengan tugas Pemkot Surakarta dalam meningkatkan perekonomian dengan membuka kran investasi,” katanya.
Sementara itu, Sekjen Kota Jinjiang, Liu Wenru, mengatakan adanya kerjasama dengan Pemkot Surakarta harus segera ditindaklanjuti. Menurutnya Kota Jinjiang yang memiliki luas 649 kilometer persegi dengan penduduk lebih dari 2.110 juta, termasuk kota yang pertumbuhan ekonominya besar di China. “Kami memiliki harapan bahwa dengan adanya kerjasama ini dapat menambah maju kota Solo dan Kota Jinjiang,” imbuhnya.
Pemkot Surakarta, sebelum menjalin kerjasama dengan Pemkot Jinjiang, pada awal tahun 2019 lalu juga menggandeng Pemerintah Tiongkok. Kesepakatan yang dicapai kedua pemerintah kota adalah pengembangan bidang ekonomi dan pariwisata. menjadi dua bidang yang akan dikembangkan. Kerjasama tersebut terjalin pasca adanya kunjungan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian, Januari 2019 lalu. Dalam kunjungan itu, Xiao melakukan penjajakan kerjasama antar-kota, karena dia menganggap Kota Solo memiliki banyak potensi yang menarik, khususnya di bidang ekonomi dan pariwisata.