Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD)  menggelar pameran Konvensi Inovasi yang isinya rencana kerja dari OPD untuk lebih meningkatkan kinerja pada 15-16 Desember 2017. Acara yang pertama kali di selenggarakan diikuti sekitar 70 OPD jajaran Pemerintah Kota Surakarta.
Konvensi Inovasi 2017 digelar Pemkot dengan menggandeng Lembaga Administrasi Negara (LAN). Dari desain tersebut ditindaklanjuti dengan pembuatan rencana aksi, dan hasil inovasi dituangkan dalam kontrak kerja pelaksanaan inovasi.
Adapun nama-nama inovasi dibuat semenarik mungkin sehingga membuat masyarakat penasaran. Misalnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (dispendukcapil) membuat layanan inovasi yang diberi nama “Besuk Kiamat”. Kemudian dari BPPKAD dengan program Si Bapak On (Sistem Informasi Pajak Online), lalu program “Tape Pasar” (Teknologi Aplikasi E-Retribusi Pasar) dari Dinas Perdagangan.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo dalam sambutannya mengatakan, inovasi yang dilakukan oleh OPD akan direalisasikan 2018 mendatang. Setiap tahun masing-masing OPD membuat inovasi dan tidak boleh berhenti.
Inovasi diperlukan karena tidak terlepas dari tuntutan perubahan yang semakin cepat. Tujuan lain adalah efisiensi anggaran, sumber daya manusia (SDM) hingga transparansi dan akuntabel dalam tata kelola pemerintahan.
Wali Kota mencontohkan salah satunya penerapan retribusi pasar secara elektronik (e-retribusi) yang dinilai efisien SDM dan transparan. Pemkot juga bisa menghitung potensi pendapatan asli daerah (PAD) lebih akuntabel. Wali Kota pun mengajak hingga tingkat kelurahan dan sekolah dasar untuk berinovasi. Dan akan diikutsertakan dalam pameran tahun depan.

[video_embed video=”pIW__O-_q30″ parameters=”” mp4=”” ogv=”” placeholder=”” html5_parameters=”” width=”700″ height=”400″]