Banyak hal unik terjadi di Indonesia ketika memasuki Lebaran, salah satunya adalah fenomena masyarakat yang menukarkan uang lama mereka dengan uang cetakan baru, termasuk Masyarakat Kota Solo. Merespon hal tersebut Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Surakarta menggandeng sejumlah perbankan membuka layanan penukaran uang baru di Benteng Vastenburg, Rabu (05/06).
Pelayanan penukaran uang baru yang diselenggarakan di halaman Benteng Vastenburg sebenarnya bukan barang baru. Wali Kota Surakarta F.X Hadi Rudiyatmo mengatakan bahwa acara ini untuk memenuhi kebutuhan warga untuk mendapatkan uang cetakan baru. “Acara yang terkoordinir dan terkonsolidasi seperti ini sudah menginjak tahun ke-3, hal ini kita lakukan karena masih banyak warga yang melakukan penukaran uang di pinggir jalan,” terang Rudi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Surakarta, Bandoe Widiarto mengatakan setiap kali memasuki musim lebaran akan selalu ada kenaikan permintaan uang dari bulan-bulan lainnya bahkan untuk memenuhi kebutuhan lebaran tahun 2018 di wilayah Solo Raya BI telah menyiapkan anggaran lebih besar daripada tahun lalu yang berada dikisaran Rp 4,6 triliun. “Tahun ini uang yang disiapkan BI untuk memenuhi kebutuhan lebaran naik menjadi Rp 5 triliun untuk berjaga-jaga, karena tahun lalu kita siapkan Rp 4,6 triliun itu habis semua,” ungkap Bandoe.
Acara penukaran Uang Bersama perbankan di pelataran Benteng Vastenberg dimulai dari tanggal 05-07 Juni mulai pukul 08.30 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. Bandoe mengungkapkan jika setiap harinya akan ada pembatasan jumlah penukar dan uang yang ditukarkan. “Kami siapkan 1000 antrian per hari dan setiap orang dibatasi maksimal hanya boleh menukarkan uang sebessar Rp 4,4 juta,” jelasnya.
Dirinya menambahkan jika dalam sehari disediakan 1000 antrian dan satu orang maksimal hanya boleh menukarkan Rp 4,4 juta maka per hari BI meyediakan uang sebesar Rp 4,4 miliar hanya untuk di Benteng Vastenberg. Sementara itu, lanjut Bandoe, dari Rp 5 triliun yang disiapkan BI untuk kebutuhan lebaran, saat ini sudah terserap sekitar Rp 2,5 triliun. Sedangkan khusus untuk kebutuhan penukaran uang baru sampai dengan hari Rabu (05/06) sudah terserap hingga Rp 63 miliar dan yang mejadi primadona, masih dijelaskan Bandoe, adalah uang pecahan Rp 5 ribuan yang saat ini sudah mencapai 3 juta lembar.
Dari pantauan dilapangan ribuan masyarakat sudah antri memadati lokasi acara sejak pagi, mereka yang ingin masuk ke area penukaran harus menunjukan e-KTP untuk pendataan. Masyarakat kemudian akan dilayani oleh mobil kas keliling dari 13 bank, 1 Pegadaian dan 1 dari BI. Selain menukar uang, masyarakat juga memperoleh sosialisasi tentang uang elektronik. Bagi masyarakat yang tidak sempat membawa uang lama untuk ditukar, di mobil kas keliling disediakan fasilitas penarikan uang yang bisa digunakan.Setelah menukarkan uang, masyarakat harus mencelupkan jarinya ke dalam cairan tinta sebagai bukti telah menukarkan uang.
Bandoe mengimbau kepada masyarakat yang ingin menukarkan uangnya dengan pecahan baru dapat mengunjungi lokasi-lokasi perbankan resmi bukan melalui penukaran uang dipinggir jalan, karena banyak bank-bank lain yang tidak mengikuti acara di Benteng Vastenberg juga menerima penukaran uang baru. “Yang jelas dengan mengunjungi lokasi penukaran uang resmi masyarakat tidak dikenakan potongan jasa, selain itu potensi beredarnya uang palsu juga bisa diminimalisir,” pungkasnya.
Sementara bagi Sri Handayani (41) warga Semanggi yang juga ikut menukarkan uangnya mengaku sangat senang dengan acara seperti ini, dia sangat antusias datang sejak pagi hari karena menurutnya acara penukaran disini tidak dikenakan potongan jasa. “Saya sudah sejak pagi antri disini pukul 05.30 sama Thole (anaknya) supaya dapet antrian awal, ini tadi saya nukerin uang Rp 2,4 juta. Saya puaslah lumayan bisa untuk bagi-bagi ke ponakan-ponakan pas lebaran nanti,” tutupnya.
