Pemerintah Kota Surakarta
E-retribusi Pasar Diperluas
  August 23, 2018 17:35

Penerapan e-retribusi atau penarik retribusi secara elektronik di 13 pasar tradisional di Surakarta meningkatkan pendapatan retribusi pasar hingga 7 persen dibanding sebelum penerapan e-retribusi. Tidak hanya itu, di sisi pengeluaran e-retribusi juga mampu menekan biaya operasional hingg Rp 1 miliar per tahunnya. Dinas Perdagangan pun berencana untuk memperluas penerapan e-retribusi ke 9 pasar yang lainnya.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan, Subagiyo, sejak menggunakan e-retribusi, target pendapatan yang disetor dari retribusi pasar melonjak dratis. Subagiyo memaparkan di tahun 2017, retribusi pasar dipatok mampu menyumbang pendapatan asli daerah sebesar Rp 20 miliar. “Tetapi kami bisa menyetor hingga Rp 20,4 miliar atau 102 persen dari target,” katanya, Kamis (23/8/2018).

Selain mampu meningkatkan pendapatan, program yang dinamai Teknologi Aplikasi E-Retribusi Pasar (Tape Pasar) itu juga mampu menghemat biaya operasional hingga Rp 1 miliar. Penghematan biaya operasional tersebut, jelas Subaiyo, berhasil dilakukan lantaran dengan e-retribusi tidak lagi diperlukan karcis sebagai bukti penarikan retribusi. “Anggarannya bisa dialihkan ke yang lain dan juga petugas penarik retribusi digeser menangani tugas yang lain,” tegasnya.

Sejak diluncurkan dua tahun silam, e-retribusi pasar sudah diterapkan di 14 pasar tradisional. Ke-14 pasar tersebut adalah Pasar Gede, Pasar Klewer, Pasar Singosaren, Pasar Depok, Pasar Ngudi Rejeki Gilingan, Pasar Tanggul, Pasar Gading, Pasar Sibela Mojosongo, Pasar Bangunharjo, Pasar Sidodadi, Pasar Kembang, Pasar Nongko, Pasar Elpabes. “Penerapan e-retribusi akan diperluas, tahun ini menyasar kesembilan pasar, tetapi mungkin tiga atau empat terlebih dahulu yang menjadi prioritas,” ujar Subagiyo.

Kepala Bidang Pendapatan Dinas Pengelolaan Perdagangan, Erni Susiatun mengatakan ada empat pasar yang sudah siap untuk menerapkan e-retribusi. Keempat pasar tersebut di antaranya adalah Pasar Legi, Pasar Nusukan, Pasar Jongke dan Pasar Harjodaksino. “Kita rencanakan per 1 Oktober, e-retribusi di empat pasar itu sudah running,” katanya.

Di samping peningkatan pendapatan yang dinilai cukup besar, menurut Subagiyo, penerapan e-Retribusi di pasar tradisional juga berdampak positif terhadap perilaku keuangan bagi para pedagang. Dikatakannya, sejak e-retribusi dengan menggunakan jasa perbankan, kini banyak pedagang pasar tradisional yang turut memanfaatkan jasa perbankan umum dan meninggalkan “bank plecit.

“Dalam sistem e-Retribusi, para pedagang menggunakan jasa perbankan. Jadi, mereka bisa menabung, sehingga ada simbiosis yang baik antara pedagang dengan bank. Perbankan juga memberi fasilitas kredit murah, yang dampaknya sekarang bank plecit itu hilang sendiri,” kata dia.

Wali Kota FX. Hadi Rudyatmo menegaskan Pemerintah Kota Surakarta berkomitmen untuk terus berinovasi dalam program kerja dan bidang pelayanan masyarakat. Hal ini dimaksudkan sebagai peningkatan daya saing, kemudahan pelayanan, sekaligus adaptasi terhadap tuntutan perubahan.

”Tujuan lainnya adalah efisiensi anggaran, sumber daya manusia (SDM), maupun transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola pemerintahan. E-retribusi pasar misalnya, terbukti bisa menghemat tenaga. Dulu petugas penarik retribusi bisa lima orang, sekarang cukup dua orang,” tandasnya. (***)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

1

Visitors today

1

Visits total

425,504

Visitors total

330,765

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta