Pemerintah Kota Surakarta
Satu Dasawarsa JKPI, Kukuhkan Identitas Surakarta Sebagai Kota Pusaka
  October 20, 2018 12:28

Kota Surakarta adalah Kota Pusaka. Beragam benda dan budaya bersejarah tinggi, mulai bangunan, makanan, hingga tarian tradisional, tersedia dan terus lestari hingga kini.

Tak sebatas itu, kiprah Solo sebagai Kota Pusaka pun patut diapresiasi. Berawal dari penyelenggaraan Konferensi dan Pameran Organisasi Kota Pusaka Eropa-Asia pada 2008, Deklarasi Surakarta lahir sebagai awal pembentukan Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).

JKPI adalah organisasi induk kabupaten/kota yang berkomitmen dalam pelestarian pusaka (tangible dan intangible heritage). Merujuk definisi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupr) terkait Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP), Kota Pusaka adalah kabupaten/kota yang memiliki kawasan cagar budaya dan atau bangunan cagar budaya bernilai penting bagi kota, menempatkan penerapan kegiatan penataan dan pelestarian pusaka sebagai strategi utama pengembangan wilayahnya.

Kini, JKPI telah berusia satu dasawarsa. Anggotanya pun berkembang dari 12 kabupaten/kota saat didirikan pada 2008, menjadi 66 kabupaten/kota pada tahun lalu.

”Ulang tahun satu dasawarsa JKPI itu akan diperingati dalam kongres ke IV di Solo, 24-26 Oktober mendatang,” ungkap Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.

Terpilihnya Solo menjadi tuan rumah Kongres Ke IV JKPI tersebut bak menunjukkan eksistensi Kota Bengawan dalam pelestarian budaya dan peninggalan bersejarah. Terutama dalam kiprahnya sebagai anggota JKPI yang diinisiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) semasa menjabat Wali Kota.

”Selama ini JKPI menjadi daya ungkit bagi hubungan antardaerah, terkait pelestarian cagar budaya. Termasuk bagi instansi-instansi yang membidangi penanganan heritage.”

Pemkot, menurut Wali Kota yang akrab disapa Rudy ini, juga terus mendapatkan keuntungan dari organisasi tersebut. ”Pikiran kami terus berputar, bagaimana menciptakan pusaka-pusaka baru. Akhirnya kami bisa mendapatkan hibah Ndalem Joyokusuman dan rumah Djoko Susilo (eks Kakorlantas Polri), Loji Gandrung jadi destinasi wisata baru, sampai menciptakan kota lama di Koridor Jenderal Sudirman. Pada akhirnya, keanggotaan Surakarta dalam JKPI dan pelestarian heritage itu juga bisa dioptimalkan untuk keuntungan masyarakat,” papar dia.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Pemkot berupaya menyukseskan perhelatan dua tahunan yang bakal dihadiri sekurangnya 3.000 peserta itu. ”Sampai saat ini sudah 33 kabupaten/kota mengkonfirmasi kehadiran mereka dalam kongres dasawarsa itu. Masing-masing peserta bisa membawa puluhan sampai ratusan orang, karena nantinya akan diselenggarakan kirab budaya,” terang dia.

Selaku inisiator JKPI, Presiden Jokowi pun diundang dalam simposium yang menjadi rangkaian kegiatan kongres. ”Harapan kami, warga Solo juga nyengkuyung kongres ini,” kata Wali Kota.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Endah Sitaresmi Suryandari menambahkan, sebanyak tujuh kabupaten/kota peninjau juga rencananya hadir dalam kongres. ”Dalam setiap kongres JKPI, selalu ada peninjau yang berposisi sebagai calon anggota. Jika mereka merasa ada keuntungan saat bergabung dalam JKPI, tentu status mereka bisa meningkat menjadi anggota,” terangnya.

Namun sebagaimana pernyataan Wali Kota, Sita ikut menegaskan keuntungan yang diperoleh Solo selama bergabung dalam JKPI.

”Selama ini kami dikenalkan dan mengenal budaya dari masing-masing anggota. Ada satu daerah yang hanya memiliki satu tarian tradisional, yang kemudian di-uri-uri menjadi pusaka. Ada juga daerah yang hanya memiliki satu keraton yang bangunannya terbuat dari kayu. Hal-hal semacam ini tentunya menjadi penyemangat kami untuk berbuat lebih, karena pusaka di Solo sangat banyak,” bebernya.

Tak heran, agenda baru pun diusulkan Pemkot agar bisa mengakomodasi sharing pengetahuan dan pengelolaan pusaka-pusaka itu. ”Untuk pertama kalinya akan diselenggarakan masterclass, sebagai pelengkap kongres, simposium dan karnaval yang selalu diselenggarakan setiap pertemuan. Masterclass ini akan menjadi kesempatan bagi anggota JKPI untuk mempresentasikan kekayaan budaya mereka,” kata Sita.

Bahkan demi mempopulerkan pengelolaan pusaka di Kota Solo kepada generasi penerus, agenda itu bakal diselenggarakan di 27 SMP negeri. ”Siswa-siswa sekolah tersebut juga akan diminta menuliskan secara detil materi presentasi anggota JKPI. Nantinya tulisan yang dianggap menarik akan dibukukan bersama materi presentasi.” (**)

aosgi
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

9

Visitors today

4

Visits total

425,392

Visitors total

330,703

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta