Solo adalah sebuah kota yang masih kental dengan unsur tradisi dan budaya Jawa. Ragam warisan budaya dan peninggalan situs bersejarah menjadi bukti kekayaan budaya di masa silam yang begitu berharga.
Identik dengan budaya dan tradisi menjadikan Kota Solo sebagai salah satu kota dengan nuansa khas yang bikin kangen. Jika dulu angkringan Solo identik dengan kuliner jalanan yang disajikan ala pedagang kaki lima.
Dewasa ini banyak bermunculan angkringan atau wedangan Solo dengan konsep ala cafe yang lebih elegan dan berkelas, namun untuk harga tidak begitu jauh berbeda. Keberadaan cafe dan tempat nongkrong yang tersebar di Kota Solo
Terletak di solo bagian Utara di Jalan Mayor Achmadi, Mojosongo “OMAH WEDANGAN” membawa konsep wedangan cafe. Omah wedangan tempatnya luas dan terdiri 2 lantai sehingga bisa menampung banyak pengunjung, jika ingin menikmati hidangan sambil lesehan bisa ke lantai 2. Kebanyakan pengunjung adalah anak muda, wajar mengingat banyak terdapat perguruan tinggi kesehatan disekitarnya.
Makanannya cukup variatif dan harganya pun cukup murah berkisar 2.000-15.000. sedia dari gorengan, aneka sate, aneka nasi bungkus, untuk makan besar pun juga ada seperti mie godhog jowo (mie rebus jawa), mie mawut (nasi goreng campur mie), nasi goreng dsb.
Dengan harga dan suasananya. Angkringan ini menjadi angkringan favorit. Apalagi di sini menyediakan layar besar untuk nonton bareng.