Kementerian Perindustrian menunjuk Kota Solo menjadi tuan rumah working group pertama menjelang pertemuan Trade Industry and Investment Working Group (TIIWG) atau Kelompok Kerja Industri dan Investasi Perdagangan G20. Solo dipilih karena dinilai memiliki banyak industri berkembang. Kegiatan ini direncanakan akan dihelat pada 29-30 Maret 2022 mendatang. 

Mengangkat tema akselerasi industri 4.0 dan perkembangan industri berkelanjutan (sustainable industrial development), industri yang ada di Solo kiranya sudah dapat menyesuaikan diri dengan standar keberlanjutan global. Salah satunya dengan adanya perusahaan tekstil seperti Pan Brothers yang mengadopsi standar keberlanjutan global dengan memiliki green office dan menggunakan solar panel sebagai sumber energi. 

Solo juga terbukti memiliki peranan yang kuat dalam industri bisnis lokal dengan dibangunnya Akademi Komunitas (AK) Tekstil di dekat Solo Technopark (STP) untuk menyokong program akselerasi industri. Hal ini sejalan dengan agenda Presiden G20, dimana Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengangkat isu yang berkaitan dengan akselerasi industri 4.0 dan sustainable industrial development.

Tak hanya itu, Solo juga memiliki kriteria yang diperlukan untuk penyelenggaraan working group. Diantaranya terdapat berbagai fasilitas seperti bandara internasional, jalan tol Trans Jawa yang melewati Solo, serta kriteria-kriteria lain yang disepakati.

Kegiatan ini akan dilangsungkan selama 6 hari dan diharapkan dapat mendukung percepatan pemulihan ekonomi untuk Kota Solo. Beberapa yang akan ditampilkan diantaranya produk-produk UMKM sebagai buah tangan dan pertunjukan khas budaya Solo. Hal ini diharapkan dapat memperkenalkan Solo sebagai kota berbudaya dan berpotensi sebagai salah satu kota yang menunjang geliat perekonomian di Indonesia.