Sekolah penggerak merupakan salah satu program Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dalam melakukan transformasi sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik. Adapun diantaranya mencakup kompetensi literasi, numerasi, dan karakter yang diawali dengan penggunaan SDM yang unggul diantaranya kepala sekolah dan guru. Program Sekolah Penggerak juga merupakan upaya perwujudan visi pendidikan Indonesia yang maju, berdaulat, dan mandiri.

Hingga akhir tahun 2021, keberadaan Sekolah Penggerak di Kota Solo telah dilaksanakan di 22 sekolah jenjang TK hingga SMA. Di sekolah penggerak ini, sekolah didorong untuk memunculkan profil pelajar Pancasila yang meliputi: Beriman, Bertakwa pada Tuhan dan Berakhlak Mulia, Kebhinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Bernalar Kritis dan Kreatif. Untuk mencapai tujuan ini, dilakukan beberapa pendekatan salah satunya melalui 4 tahapan sekolah penggerak seperti: hasil belajar, lingkungan belajar, pembelajaran, dan refleksi diri dan pengimbasan.

Dari pelaksanaan yang telah dilakukan, ditemukan berbagai kendala seperti kompetensi guru yang masih belum sesuai, penguasaan bidang teknologi informasi yang belum merata hingga sarana-prasarana pendukung yang masih belum memadai. Karena itu, untuk kedepannya dibutuhkan banyak tahapan yang kiranya bisa memenuhi kekurangan ini. Dalam bidang kompetensi mengajar misalnya, program guru penggerak yang menciptakan pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid masih harus terus ditingkatkan.

Namun, penerapan program sekolah penggerak harus dilakukan secara kolektif. Tidak hanya berpangku tangan terhadap peranan guru, konsep sekolah penggerak sebenarnya melibatkan beberapa unsur lainnya. Mulai dari siswa, guru, komunitas, pelatih ahli, hingga orang tua murid yang diharapkan untuk bersinergi bersama dan bergotong royong mensukseskan program Sekolah Penggerak.

Untuk melakukan perubahan memang harus didasari dari kesadaran akan keinginan maju ke arah yang lebih baik. Termasuk juga dalam bidang pendidikan. Karena seiring perkembangan zaman, dunia pendidikan juga dituntut untuk menciptakan individu dan anak bangsa yang siap untuk memasuki dunia persaingan global. Jadi, sudah sepatutnya dunia pendidikan juga bertransformasi menjadi lebih baik dengan tidak lagi menggunakan sistem pembelajaran satu arah dan menerapkan program sekolah penggerak khususnya di Solo.