Tak hanya di Yogyakarta, Solo yang juga memiliki kerajaan yang hingga saat ini masih eksis berdiri juga memiliki prajurit yang memiliki daya tarik tersendiri. Sebagai salah satu aset daerah, prajurit ini biasanya melakukan kirab di sekitar kawasan Kraton sebagai salah satu daya tarik bagi wisata di Solo. Kirab ini biasanya dilaksanakan setiap Hari Sabtu dimana wisatawan banyak berkunjung saat akhir pekan tiba.

Prajurit ini lahir sebagai sebuah bentuk peran Kota Solo dalam memajukan pariwisata yang lebih maju lagi. Bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Kota Solo secara resmi menamai kirab ini dengan Atraksi Budaya Prajurit Solo yang dilaksanakan pada 6 November 2021 lalu. Inisiasi ini dibentuk sebagai sebuah perwujudan karya tari kolosal yang berasal dari bregada (prajurit) dari Keraton Kasunanan Surakarta dan bregada (prajurit) dari masyarakat. Ini sebagai sebuah perwujudan tentang kesiapan para prajurit dalam melaksanakan tugasnya yang tulus dan solid.

Berbicara mengenai filosofi, prajurit ini sudah ada sejak di masa lalu di mana prajurit ini bertugas untuk menjaga pertahanan kerajaan saat zaman pra kolonial hingga kolonial. Namun seiring berkembangnya zaman, saat ini prajurit ini kemudian berubah menjadi prajurit budaya yang memiliki daya tarik tersendiri dalam menyedot perhatian wisatawan untuk lebih tertarik dan berkunjung ke Kota Solo. Dengan terobosan ini diharapkan, wisata Kota Solo menjadi lebih menarik lagi karena ada atraksi khas yang tentu memiliki ciri khasnya tersendiri.