Kredit UKM Melati adalah layanan kredit yang diberikan Pemerintah Kota Solo melalui Bank Solo untuk melawan pemberian kredit oleh para rentenir. Melalui kredit melati, para pelaku UMKM bisa mendapatkan pinjaman dana dengan suku bunga yang rendah atau hanya sebesar 3%. Hal ini tentu berbeda dengan penyediaan dana oleh para rentenir yang biasanya hanya membuat pebisnis mengalami berbagai masalah dengan pengadaan bunga pinjaman yang melebihi batas wajar.

Kredit melati diperuntukan bagi para pebisnis yang membutuhkan modal kerja dengan bunga rendah, syarat mudah, dan proses yang cepat. Biasanya debitur program ini termasuk diantaranya pelaku usaha mikro seperti pedagang pasar dan yang berada di sektor jasa, maupun industri perumahan.

Bunga dari kredit melati yang diadakan oleh Bank Solo ini hanya sebesar 0.3% per bulannya. Pengajuan kredit pun hanya memakan waktu satu hari, berbeda dengan pengajuan kredit di lembaga lain yang biasanya memakan waktu hingga berhari-hari.

Keuntungan lain dari kredit melati bagi para UMKM ini diantaranya: tidak ada potongan biaya administrasi, jangka waktu pinjaman maksimal 24 bulan, hingga kredit yang bisa diajukan oleh perorangan maupun kelompok. Syarat untuk mendapatkan kredit melati ini juga tergolong mudah, yaitu, ber-KTP dan domisili di Surakarta, dan memiliki rekomendasi dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta.

Masyarakat Solo menyambut antusias program kredit melati ini dengan adanya peningkatan nasabah dan penyaluran kredit. Dari data yang tercatat, sepanjang kuartal pertama 2020 saja terdapat penyaluran kredit sebesar Rp. 428 juta dengan target Rp. 2 Miliar hingga akhir tahun 2020, naik signifikan dari total penyaluran kredit selama 2019 yang hanya sebesar Rp.392 juta. Jumlah debitur dalam kuartal pertama 2020 juga meningkat sebanyak 430 debitur.