Gerakan Wajib Kunjung Museum merupakan sebuah gerakan yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Solo untuk menggencarkan tingkat animo masyarakat dalam mengunjungi berbagai museum yang ada di Kota Solo. Gerakan ini pertama kali diluncurkan pada Desember 2021 lalu di Museum Radya Pustaka Solo dan mendapatkan sambutan yang antusias, terutama bagi para pelajar dan pemerhati budaya yang datang dalam acara tersebut.
Pelajar merupakan salah satu sasaran utama Gerakan Wajib Kunjung Museum ini. Dengan harapan ketika berkunjung ke museum, para siswa bisa belajar dari sejarah dan peninggalan untuk mengembangkan pengetahuan dan ilmu pengetahuan dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan kemajuan bangsa. Untuk menunjang hal ini, kedepannya Pemkot Solo akan membuat surat edaran wajib kunjungan museum ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Solo.
Solo merupakan deklarator terbentuknya Jaringan Kota Pusaka Indonesia dan sekaligus sebagai Ibu Kota Pemajuan Kebudayaan. Hal ini berdasarkan penilaian 10 kurator independen yang memilih Solo karena dinilai memiliki integritas budaya yang sesuai dengan visi misi Kota Solo, yakni tangguh, kreatif, gesit dan sejahtera.
Selain itu, melalui Gerakan Wajib Kunjung Museum ini Pemerintah Kota Surakarta juga mendorong sektor kebudayaan untuk bersinergi dengan sektor ekonomi dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi. Pegiat museum di Kota Solo pun menyambut antusias program pemerintah ini dan mengharapkan kedepannya gerakan ini memberikan kontribusi yang lebih masif, baik sebagai estafet ilmu pengetahuan dari generasi ke generasi, hingga meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perkembangan Kota Solo.
Terdapat 18 museum yang bisa dikunjungi jika Anda berada di Kota Solo, antara lain Museum Radya Pustaka, Museum Keris Nusantara, Monumen Pers Nasional, Museum Lokananta, Museum Bank Indonesia, Museum RRI, Temurun, Samanhudi, Batik Gunawan, Museum Batik Keris, Museum Lukis Dullah, Museum Astana Oetara Laya, Museum UNS Surakarta, Museum Pura Mangkunegaran, Museum Danar Hadi, Museum Musik Kamsidi, Museum Samanhudi, dan Museum Keraton Kasunanan Surakarta.