Belum lama ini Pemerintah Kota Surakarta merilis jumlah bangunan cagar budaya di Kota Solo. Pada tahun 2021 ada sebanyak 91 cagar budaya berupa benda dan kawasan. Menariknya, cagar budaya tersebut dapat diakses secara terintegrasi melalui aplikasi Solo Destination. Dalam aplikasi Solo Destination tersebut memuat lokasi benda dan kawasan itu berada. Hal ini merupakan terobosan dalam kemajuan zaman serta tuntutan pelayanan penggemar wisata cagar budaya yang belum bisa hadir secara langsung.
Daftar cagar budaya tersebut dapat dikulik lebih dalam pada Inovasi Teman Gardagita atau Strategi Pemanfaatan dan Aksesibilitas Cagar Budaya dengan digitalisasi yang ada melalui Solo Destination tersebut. Sasaran Teman Gardagita ialah pelajar karena merupakan golongan yang lebih melek teknologi sehingga minat belajar mereka akan sejarah akan terpenuhi, Teman Gardagita sendiri disusun dan dikelola oleh Dinas Kebudayaan Kota Solo.
Pemerintah kota menetapkan Benda Cagar Budaya (BCB) sesuai kriteria benda dan kawasan sebagaimana diatur dalam UU No. 11/2010, dijelaskan bahwa syarat benda dan kawasan dapat memenuhi kriteria apabila sudah berusia 50 (lima puluh) tahun atau lebih, mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 (lima puluh) tahun, memiliki makna khusus untuk sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan, serta memiliki nilai budaya dalam rangka penguatan kepribadian bangsa.
Cagar budaya Kota Solo tersebar merata di lima kecamatan. Kecamatan Laweyan terdapat Museum Radya Pustaka dan rumah dinas Walikota Solo yaitu Loji Gandrung. Mewakili Kecamatan Banjarsari ada Pura Mangkunegaran, Stasiun Balapan, Monumen 45 Banjarsari dan Taman Balekambang. Sedangkan, di Kecamatan Pasar Kliwon ada kawasan Keraton Solo dan bangunan lama dari Bank Indonesia. Stasiun Jebres dan Kantor Bondho Lumakso masing-masing merupakan salah satu cagar budaya yang ada di Kecamatan Jebres dan Kecamatan Serengan.
Meski terhitung sudah berusia tua tetapi bangunan-bangunan cagar budaya di Kota Solo terawat cukup baik. Misalnya Loji Gandrung, Rumah Tahanan, Gedung BI, Monumen Pers, Masjid Laweyan, Benteng Vastenburg dan lainnya. Selain sangat ikonik, sering menjadi tempat berfoto para wisatawan. Kepedulian pemerintah, pihak swasta dan masyarakat dalam memelihara bangunan-bangunan tersebut patut diteruskan. Tak hanya bernilai sejarah, namun juga mampu menaikkan nilai tawar Solo sebagai salah satu kota tujuan wisata. Apalagi Solo sejak dahulu sudah dikenal sebagai kota budaya. Ingin lebih tahu cagar budaya apa saja yang ada di Kota Solo? Yuk, unduh aplikasi Solo Destination melalui play store atau apps store.
