Sejak tahun 2017, Kota Solo sudah didorong menjadi salah satu model kota ramah difabel di Indonesia. Hal ini diungkapkan dalam seminar tahun 2017 di UNS oleh Staf Ahli Menteri Bidang Akademik, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Prof. Paulina Pannen. 

Hingga saat ini, Solo terus berusaha memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, dengan membangun berbagai fasilitas publik ramah disabilitas. Beberapa fasilitas ramah disabilitas yang ada di kota Solo antara lain. 

1. Guiding block terminal Tirtonadi yang membentang di bagian tengah seluruh lantai utama bangunan Terminal. 
2. Parkir khusus difabel di balai kota Solo yang bisa digunakan untuk parkir motor roda tiga. 
3. Jalur miring halte bus Batik Solo Trans (BST) di Jalan Slamet Riyadi, yang memudahkan penyandang disabilitas untuk menjangkau halte. 
4. Fasilitas ramah difabel di Pasar Tanggul. Kementerian Perdagangan RI telah memberikan penghargaan pada pasar Tanggul Solo karena menyediakan berbagai fasilitas ramah disabilitas, antara lain travelator, toilet duduk, dan selasar 180 cm. 
5. Bus ramah difabel. Solo ditunjuk menjadi kota pertama di Indonesia yang akan menjadi tempat uji coba bus ramah difabel, yaitu bus low deck berkonsep medium monocoque. Uji coba bus ramah difabel ini akan dilakukan selama satu bulan, sejak 11 Januari 2022. 

Berkat komitmen yang tiada hentinya untuk memenuhi hak-hak penyandang disabilitas, kini kota Solo resmi didaulat sebagai tuan rumah perhelatan pesta olahraga difabel terbesar di Asia Tenggara, yaitu Asean Para Games ke-11 tahun 2022.