Pemerintah Kota Surakarta
Aksara Jawa dan Sejarahnya dalam Lingkungan Pemerintahan Kota Surakarta
  April 21, 2022 14:00

Aksara jawa atau yang juga dikenal dengan huruf hanacaraka adalah merupakan salah satu aksara tradisional di Indonesia yang berkembang di daerah Jawa. Aksara ini merupakan turunan dari aksara Brahmi yang pernah dan sering digunakan untuk penulisan naskah-naskah berbahasa Jawa pada masa lalu. 

Aksara yang banyak digunakan pada jaman-jaman kerajaan ini, dulunya diciptakan oleh Aji Saka dari kerajaan Medang Kamulan, yang telah berbuat ceroboh dengan memberikan dua perintah berbeda pada dua abdi setianya yang bernama Dora dan Sembada. Karena kerancuan perintah Ajisaka, akhirnya dua abdi saktinya itu bertarung habis-habisan hingga meninggal. Karena kesalahannya, dua abdi paling setia yang dimiliki Aji Saka meninggal, karena Ajisaka mengabadikan kisah Dora, dan Sembada dalam ukiran aksara kuno yang sekarang dikenal dengan Hanacaraka atau aksara jawa.  

Selain memiliki sejarah yang dalam, makna filosofi kehidupan yang terkandung dalam aksara berjumlah dua puluh huruf utama ini tidak kalah dalamnya. Hanacaraka memiliki filosofi bagaimana manusia memiliki Tuhan, atau suatu kekuatan ilahi yang menjadi sumber pengharapan manusia. Karena itulah sebagai manusia yang bertuhan, kita harus belajar bagaimana hidup antara sesama manusia harus diisi dengan rasa cinta dan kasih, sebagai bagian dari pemahaman kodrat kehidupan yang telah digariskan oleh Tuhan. 

Hanacaraka merupakan warisan budaya yang sangat besar, memiliki makna mendalam, dan harus dilestarikan generasi di masa depan masih bisa memahami filosofi dan ajaran hidup yang diberikan oleh aksara kuno ini. Selain masih aktif diajarkan di sekolah-sekolah, dan dipublikasikan sebagai muatan lokal. Ternyata ada juga beberapa daerah yang secara nyata mengaplikasikan hanacaraka, sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat. 

Salah satunya adalah Kota Solo, dimana pada sekitar tahun 2007 dan 2008, Pemerintah Kota Surakarta mewajibkan setiap papan nama di perkantoran Pemkot Surakarta harus ditulis dengan aksara jawa. Kebijakan untuk melestarikan aksara kuno ini semakin tampak jelas setelah Walikota Solo saat itu yaitu Joko Widodo secara simbolis meresmikan beberapa penambahan aksara jawa di beberapa tempat publik Kota Solo seperti Bank Indonesia, Solo Grand Mall, SMP 27, dan Balai Kota Surakarta.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

27

Visitors today

15

Visits total

425,383

Visitors total

330,699

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta