Pemerintah Kota Surakarta
Tukar Uang Lebih Aman, Kenali Uang Asli dan Palsu dengan 3D
  April 23, 2022 15:41

Lebaran akan tiba sebentar lagi artinya makin banyak juga masyarakat yang berbondong-bondong untuk melakukan penukaran uang baru. Kebiasaan yang sudah menjadi tradisi tiap tahunnya ini kerap dijadikan sebagai momen bagi oknum-oknum tak bertanggung jawab untuk mengedarkan uang palsu. Terkadang dibanding menukar ke bank atau fasilitas yang disediakan bank hanya karena malas mengantre, banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa penukaran uang di pinggir jalan. Tidak ada yang salah dan sah-sah saja dilakukan selama uang yang Anda tukar aman dan tetap asli.

Maka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Anda perlu mengetahui bagaimana cara membedakan uang asli dan palsu dengan 3D yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang. Metode ini merupakan metode sederhana yang bisa dilakukan oleh siapa saja untuk melakukan pengecekan apakah uang yang Anda terima atau miliki asli atau palsu. Tak hanya bagi masyarakat yang hendak menukarkan uang dipinggir jalan, bagi Anda kapanpun dan di manapun, cara ini perlu dilakukan karena peredaran uang palsu dapat terjadi tak hanya selama lebaran saja, hari-hari biasa juga tidak menutup kemungkinan Anda bisa mendapatkan uang palsu saat melakukan transaksi apapun.

Metode 3D ini bisa dilakukan yang pertama, dilihat. Perhatikan warnanya, terutama pada gambar perisai yang ada pada pecahan uang yang Anda miliki atau Anda terima. Contoh uang Rp100.000 pada gambar perisai, warna akan berubah-ubah tergantung sudut pandang saat melihatnya. Warna aslinya merah keemasan, tetapi ketika dilihat dari sudut pandang lain maka akan muncul warna kehijauan. Ketika karakteristik ini tidak Anda temui maka Anda patut curiga apakah uang Anda asli atau palsu. Jika masih ragu lanjutkan pada langkah selanjutnya.

Kedua, diraba. Rabalah permukaan uang yang Anda miliki atau Anda terima. Pada permukaan uang yang asli, ketika diraba akan terasa kasar pada sejumlah bagian mata uang. Bagian kasar tersebut terletak pada gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan tulisan Bank Indonesia. Khusus untuk penyandang tuna netra, mereka bisa meraba bagian sisi kiri dan kanan mata uang karena terdapat kode tuna netra (blind code). Apabila uang yang Anda raba terada halus dan seperti kertas, Anda patut memastikan langkah ketiga agar Anda semakin yakin apakah uang ini harus menghentikan peredarannya atau justru bisa Anda gunakan.

Terakhir, diterawang. Arahkan uang ke cahaya yang cukup, jangan pada cahaya yang remang-remang. Pada bagian tertentu akan memperlihatkan gambar tertentu pada pecahan mata uang dan logo Bank Indonesia akan semakin utuh. Apabila Anda tidak menemukan gambar atau siluet apapun dan tidak menemukan hal-hal yang sebelumnya telah diulas, sudah jelas uang yang Anda miliki atau terima hampir bisa dipastikan sebagai uang palsu.

Dengan 3D tersebut, diharapkan masyarakat lebih teredukasi dan lebih paham dalam membedakan uang yang dimiliki atau diterima. Mengingat momen lebaran sangat rawan akan hal-hal demikian, saran yang bisa diberikan yaitu tukarlah uang pada bank atau mitra resmi. Meski antre namun keamanan adalah yang lebih utama bukan? Dengan demikian, hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindari dan Anda tidak merugi.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

3

Visitors today

3

Visits total

425,855

Visitors total

330,979

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta