Sejak tahun 1987, dunia memperingati tanggal 31 Mei sebagai Hari Tanpa Tembakau sedunia. Awalnya, peringatan ini digagas oleh WHO untuk menjadi pengingat bagi masyarakat dunia akan bahaya penggunaan tembakau, baik untuk diri perokok itu sendiri maupun untuk orang lain dan alam sekitar, utamanya untuk menghormati hak-hak masyarakat dunia untuk hidup sehat, dan melindungi generasi yang akan datang. 

Rokok diketahui menjadi penyebab berbagai penyakit berbahaya termasuk penyakit paru-paru, impotensi dan penyakit organ reproduksi, penurunan sistem imun, diabetes, stroke, kanker, hingga penyakit jantung. Tidak hanya menyebabkan ancaman kesehatan untuk diri perokok, aktivitas menghisap tembakau ini juga bisa mengancam keselamatan perokok pasif, termasuk orang-orang yang Anda cintai. 

Menurut WHO pada tahun 2030, rokok akan menyebabkan kematian 8 juta orang setiap tahun, sementara itu sesuai dengan catatan Kementerian Kesehatan RI, Indonesia merupakan negara dengan perokok usia diatas sepuluh tahun terbesar ketiga di dunia. Karena itulah sangat penting untuk terus menyebarkan pemahaman akan bahayanya rokok bagi keberlangsungan hidup manusia di masa depan, serta melakukan upaya-upaya persuasi lain untuk mengajak para perokok agar berhenti merokok. 

Jika tidak dapat berhenti merokok seketika, Anda bisa mengurangi jumlah rokok secara bertahap. Anda juga bisa mengenali waktu-waktu dimana paling sering merokok, dan berusaha melakukan aktivitas lain di waktu-waktu tersebut. Mintalah dukungan dari orang-orang terdekat, dan lakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan untuk membantu Anda berhenti merokok. Dengan berhenti merokok, bukan hanya hidup akan lebih sehat, Anda juga bisa menekan pengeluaran yang banyak terbuang untuk memberi rokok. 

Semakin banyak orang berhenti merokok, maka dunia akan menjadi tempat hidup yang ideal dimana kita dan orang-orang yang kita cintai, serta keturunan kita di masa depan bisa mendapatkan hak untuk hidup sehat tanpa bahaya dan ancaman rokok yang terus mengintai kita.