Apabila Anda berkunjung ke Kota Solo dan melewati Jalan Slamet Riyadi, Anda mungkin bisa melihat kereta api tiba-tiba melintas di sebuah rel kereta yang melintang dan membelah jalan tersebut. Penampakan rel kereta yang membelah jalan di Solo ini memang sangat unik, dan selalu menjadi pemandangan menarik bagi banyak pendatang atau wisatawan.  

Meskipun begitu, sebenarnya jalur kereta ini sudah dibangun sejak zaman kolonialisme Belanda, tepatnya pada tahun 1922 karena pada masa itu kereta api menjadi transportasi utama di dalam kota. Meskipun sempat direncanakan untuk dibongkar karena sering menyebabkan kecelakaan, pada tahun 2009, Pemerintah Kota Surakarta justru melakukan revitalisasi dan peremajaan kembali jalur kereta ini, sehingga dapat terus berfungsi baik, dan mempertahankan keunikannya sebagai satu-satunya rel kereta yang melintang di jalan raya. 

Salah satu kereta yang melintas adalah KA Bathara Kresna yang berangkat dari Stasiun Purwosari, dan akan berakhir di Stasiun Wonogiri atau sebaliknya. Jika Anda ingin merasakan sensasi kereta di tengah jalan, Anda bisa membeli tiket KA Bathara Kresna ini secara online melalui aplikasi KAI Access, atau langsung on the spot di stasiun-stasiun yang dilewati yaitu: Stasiun Purwosari, Stasiun Solo Kota (Sangkrah), Stasiun Sukoharjo, Stasiun Pasar Nguter, dan Stasiun Wonogiri hanya dengan tiket seharga 4000 saja sekali jalan. 

Selain itu ada satu lagi kereta yang biasa melintasi rel di tengah Jalan Slamet Riyadi, yaitu kereta wisata Sepur Kluthuk Jaladara. Kereta ini merupakan kereta api uap dengan lokomotif tua yang hanya bisa beroperasi dengan sistem carter (sewa). Karena merupakan kereta wisata yang akan berhenti di beberapa objek wisata menarik, Anda perlu menyiapkan uang yang cukup besar untuk biaya carter yaitu Rp3.500.000,00 untuk setiap trip. Pemesanan ini dapat dilakukan secara langsung melalui Dinas Perhubungan Kota Surakarta yang berlokasi di Jalan Menteri Supeno No. 7, Manahan.

Gimana? Tertarik untuk merasakan sensasi kereta di tengah jalan raya?