Saat ini perkembangan internet sangat pesat, kita bisa menemukan berbagai macam hal lewat internet, mulai dari hiburan, berita terkini, ilmu pengetahuan, dan bahkan bisa digunakan untuk melakukan transaksi jual beli. Selain itu, cara untuk mengakses internet pun bisa dibilang sangat mudah, yang diperlukan hanyalah Gadget yang sudah dilengkapi dengan kuota data atau yang sudah dilengkapi dengan WIFI. Berbagai faktor itulah yang akhirnya meningkatkan aktivitas dan pengguna internet dalam beberapa tahun terakhir ini.
Karena mudahnya akses internet, banyak anak-anak generasi sekarang yang sudah mahir menggunakan internet. Pada tahun 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan sebanyak 88,99% anak berusia 5 tahun ke atas telah mengakses internet untuk bermedia sosial. Hal ini menyebabkan mereka mengenal teknologi lebih dini dibanding generasi sebelumnya. Para orang tua pun dituntut untuk bisa menciptakan internet sehat bagi anak-anak mereka.
Internet sehat sendiri merupakan suatu upaya memastikan anak-anak mengakses internet dengan baik. Sekarang ini anak-anak terkadang mendapat konten yang belum sepantasnya, atau bisa dikatakan condong negatif. Konten negatif tersebut misalnya, pornografi, perjudian, kekerasan, pemerasan, provokasi SARA, hingga berita bohong. Konten-konten ini tidak diperkenankan untuk dilihat oleh anak-anak,
Menyampaikan etika internet sehat pada anak agaknya bukanlah perkara yang bisa dibilang mudah, tetapi tidak juga bisa dibilang sulit. Secara materi, internet sehat dan etikanya memang cukup berat untuk dicerna oleh anak-anak. Beberapa cara berikut ini bisa dilakukan untuk menyampaikan etika internet sehat pada anak, pertama, ajak anak duduk bersama atau berdiskusi. Kedua, kenalkan dampak positif dan negatif internet. Ketiga, tetapkan Dos dan Don’ts. Dan yang terakhir, buat kesepakatan dengan anak.
Setelah mengetahui cara menyampaikan internet pada anak, para orang tua juga harus bisa mengatasi kecanduan internet pada anak, yang pertama adalah memberikan batasan waktu penggunaan internet pada anak, sehingga anak memiliki waktu untuk kegiatan lainnya, selain bergumul dengan internet. Lalu,kedua memberi pengertian pada anak, beri pengertian kepada anak bahwa kecanduan internet berdampak negatif bagi kesehatan. Kemudian,yang terakhir adalah memberi kegiatan alternatif pada anak, misalnya dengan mengajak anak bermain, rekreasi, dan memfasilitasi hobi atau kesukaan anak sehingga, anak-anak bisa melakukan berbagai hal positif lainnya.
