Pemerintah Kota Surakarta
HIV dan AIDS
  August 10, 2022 13:56

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sebuah Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga daya tahan tubuh semakin melemah dan rentan akan terserang penyakit. HIV yang tidak segera ditangani dengan cepat, akan berkembang menjadi AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sebuah kondisi dimana HIV sudah pada tahap stadium akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, maka tubuh seseorang tersebut sudah tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan. 

 

Untuk gejala dari HIV/AIDS berbeda-beda dari setiap stadium nya. Pada stadium pertama, gejala HIV awal masih tidak terasa. Pada fase ini disebut sebagai HIV asimtomatik. Fase ini belum masuk kategori AIDS karena belum menunjukkan gejala. Apabila ada gejala, yang biasanya terjadi adalah pembengkakan kelenjar getah bening di beberapa bagian tubuh seperti ketiak, leher, dan lipatan paha. Penderita Orang Dalam HIV AIDS (ODHA) pada fase ini masih terlihat sehat dan normal. 

 

Pada stadium kedua, daya tahan tubuh ODHA pada fase ini mulai menurun. Beberapa gejala juga mulai bermunculan, seperti penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, infeksi saluran pernapasan seperti sinusitis dan bronkitis, radang telinga dan radang tenggorokan, infeksi jamur pada kuku dan jari-jari, herpes zoster yang timbul kulit berisi air dan terjadi berulang kali selama lima tahun, gatal pada kulit, dermatitis, radang mulut, dan stomatitis (sariawan di ujung bibir).

 

Terdapat beberapa penyebab yang bisa menyebabkan kita terkena atau tertular HIV/AIDS. Di Indonesia sendiri, penyebaran HIV/AIDS paling banyak disebabkan melalui hubungan seks yang tidak menggunakan alat pengaman seperti kondom. Kemudian saat bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba. Seseorang yang telah terinfeksi HIV/AIDS bisa berpotensi menularkannya kepada orang lain. Bahkan sejak beberapa minggu setelah terinfeksi. Semua orang bisa berisiko terinfeksi HIV/AIDS. 

Seseorang yang telah terinfeksi dan terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa Antiretroviral (ARV) yang bekerja untuk mencegah virus HIV ini menggandakan diri sel CD4. Pengobatan ini juga dapat digunakan untuk hamil dalam mencegah penularan HIV ke janin. 

 

Untuk wilayah Kota Solo, sebanyak 982 jiwa telah terinfeksi virus HIV/AIDS, dan 158 orang diantaranya telah meninggal dunia. Jumlah kasus terinfeksi HIV/AIDS ini terhitung sejak tahun 2005 silam. Bahkan baru-baru ini telah ditemukan HIV/AIDS telah menginfeksi sejumlah remaja di Kota Solo. Penularan tersebut disebabkan oleh dampak negatif media sosial yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas, sehingga terjadilah penularan. 

 

Dalam rangka mencegah penularan HIV/AIDS dikalangan remaja di Kota Solo, maka KPA Solo menggandeng pramuka di sekolah-sekolah untuk bekerja sama dalam melakukan pencegahan HIV/AIDS. Beberapa agenda akan digelar, seperti melakukan sosialisasi atau seminar edukasi mengenai pencegahan HIV/AIDS yang melibatkan perwakilan pramuka dari masing-masing kecamatan. Selain itu, Pemkot Solo juga rutin melakukan VCT terhadap para pekerja hiburan malam, demi menekan dan mencegah penularan HIV/AIDS di Kota Solo.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

1,275

Visitors today

1,177

Visits total

517,519

Visitors total

411,837

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta