Belakangan ini, masyarakat sudah tidak asing lagi mendengar istilah stres kerja. Bahkan, banyak orang yang membagikan cerita tentang stres kerja yang mereka alami di media sosial. Tapi apa sebenarnya pengertian stres kerja itu? Menurut The National Institute For Occupational Safety And Health (NIOSH), stres kerja adalah respon fisik dan emosional yang berbahaya yang terjadi ketika tuntutan pekerjaan tidak sesuai dengan kemampuan, sumber daya, atau kebutuhan pekerjanya.
Dalam lingkungan kerja, stres karena pekerjaan sering dikenal dengan istilah burn out, yaitu kondisi stres kronis dimana penderitanya merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional gara-gara pekerjaannya. Ciri-ciri burn out dengan tiga hal, yang pertama kelelahan fisik. Mereka yang mengalami burn out akan selalu merasa kekurangan energi dan merasa lelah sepanjang waktu. Hal ini ditandai dengan kelelahan emosional, depresi, perasaan tidak berdaya, merasa terperangkap di dalam pekerjaannya. Mereka yang mengalami burn out akan sering menunjukkan kelelahan sikap atau mental. Mereka akan mulai merasa sinis dan negatif terhadap orang lain maupun pekerjaannya sehingga cenderung merugikan diri sendiri, pekerjaan, organisasi, dan kehidupan pada umumnya.
Burn out kebanyakan dialami oleh orang-orang yang merasa kewalahan dan tidak mampu memenuhi tuntutan pekerjaan secara terus-menerus. Sehingga, penderitanya pun akan kehilangan semangat bekerja, bahkan tak memiliki minat lagi untuk sekadar berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Jika burn out tidak teratasi dengan benar, maka akan berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, jika merasa memiliki gejala atau ciri-ciri burn out, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut ini. Yang pertama adalah membuat skala prioritas pekerjaan dari yang penting ke yang kurang penting,dengan begitu kamu bakal tahu hal apa yang perlu dikerjakan terlebih dahulu. Selanjutnya, jika kamu memiliki kerisauan perihal pekerjaan, segera komunikasikan dengan atasan, jangan biarkan kerisauan tersebut membebani pikiranmu.
Lalu yang ketiga, kurangi ekspektasi dan berikan apresiasi terhadap diri sendiri, saat bekerja cobalah punya pola pikir yang realistis, dengan begitu kecemasan dan stres di tempat kerja dapat berkurang. Yang keempat, kamu perlu menjaga keseimbangan hidup dengan baik, selalu sediakan waktu untuk bersantai atau hangout dan lupakan pekerjaan sejenak. Ini dapat membuat pikiran kembali jernih dan siap untuk bekerja kembali keesokan harinya. Dan yang terakhir adalah mengubah gaya hidup, terapkan gaya hidup sehat sehari-hari dengan cara mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, dan tidur yang cukup. Hal-hal ini dapat mendukung tubuh yang sehat dan pikiran yang lebih mudah fokus, sehingga menurunkan risiko terjadinya burn out.
