Ketoprak Balekambang merupakan salah satu kesenian daerah, yaitu kesenian wayang orang yang berasal dari Kota Solo. Kesenian ini dulunya merupakan kesenian rakyat yang banyak digemari oleh masyarakat Solo. Ketoprak Balekambang memuat cerita tentang kisah kehidupan dan kisah legenda yang ada didalam kehidupan masyarakat pada zaman kerajaan di Pulau Jawa.
Kesenian ketoprak muncul dari adaptasi berbagai kebiasaan masyarakat dalam memainkan alat musik, bernyanyi, dan menari. Kemudian rangkaian dari kebiasaan tersebut diolah menjadi sebuah pertunjukan hiburan yang dimainkan oleh seniman.
Pada mulanya ketoprak Balekambang didirikan agar dapat dijadikan sebagai tempat perkumpulan pemuda pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Maka dari itu tujuan didirikannya ketoprak Balekambang ini oleh Keraton Kasunanan Surakarta adalah untuk sarana perkumpulan pemuda Indonesia. Hal ini dijadikan sebagai strategi untuk mengumpulkan para pemuda Indonesia agar tidak dicurigai oleh pemerintah Belanda.
Seni ketoprak yang ada di Taman Balekambang tumbuh dan berkembang dari rakyat dan untuk rakyat. Seni ini dijadikan sebagai media hiburan oleh masyarakat setempat. Ketoprak Balekambang tak hanya menampilkan pementasan drama saja, melainkan juga mengandung pesan moral dan nasehat yang disampaikan secara tersirat di dalam ceritanya. Nilai-nilai tersebut diantaranya nilai moral, nilai pendidikan, nilai sosial-kultural, dan nilai estetika atau keindahan.
Pada saat ini, ketoprak Balekambang masih mempunyai posisi yang penting dalam kesenian tradisional Jawa. Hal ini dikarenakan, kesenian ini masih menunjukan tradisi Jawa dalam konteks kontemporer.
Walaupun eksistensi Ketoprak Balekambang digempur dengan banyaknya budaya barat yang masuk ke Indonesia, kesenian ketoprak Balekambang ini tetap masih eksis hingga sekarang.
Bahkan untuk saat ini, terdapat jadwal mingguan untuk pementasan Ketoprak Balekambang. Ketoprak Balekambang dipentaskan di Taman Balekambang setiap hari Sabtu malam pada pukul 20.00 WIB. Bagi siapa saja yang ingin menonton pertunjukan ini bisa langsung mendatangi Taman Balekambang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Penonton yang akan datang nantinya akan dibebankan biaya tiket sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).
Kesenian ketoprak Balekambang merupakan sebuah warisan budaya yang harus dilestarikan keberadaanya. Maka dari itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus ikut menjaga budaya dan tradisi tersebut, agar tetap hidup dan tidak punah dimakan oleh zaman. Langkah awal yang bisa kita lakukan untuk mendukung kesenian tersebut tetap eksis adalah dengan menonton berbagai pementasan ketoprak yang diselenggarakan di Taman Balekambang Surakarta.
