Bencana, baik alam maupun buatan tidak dapat diprediksi dengan mudah. Oleh karena itu, diperlukan upaya kesiapsiagaan untuk menghadapi segala bentuk bencana yang datang. Hal ini ditujukan agar meminimalisir dampak negatif yang mungkin saja bisa terjadi, akibat dari peristiwa bencana. Jika sudah demikian, maka masyarakat tidak perlu lagi kalang kabut saat diterpa bencana. Karena mereka sudah punya bekal untuk dapat menghadapinya.
Diketahui bahwa, kesiapsiagaan sendiri terdiri dari penyusunan rencana penanggulangan bencana, pemeliharaan sumber daya dan pelatihan personel. Rangkaian kesiapsiagaan tersebut harus terlaksana dengan runtut. Supaya pengorganisasian dalam antisipasi bencana yang akan datang dapat tepat sasaran dan berguna sebagaimana mestinya.
Langkah yang perlu diperhatikan untuk melakukan kesiapsiagaan terhadap bencana, meliputi:
- Usahakan tidak panik saat bencana datang
Sebenarnya sangat wajar jika kita merasa panik ketika terjadi bencana. Karena ini merupakan respon otomatis yang dikirimkan oleh sinyal otak, yakni berupa emosi. Namun, kita harus pandai mengatur dan mengelola emosi tersebut. Bukan malah menjadi kalang kabut atau alih-alih melakukan tindakan yang tidak sewajarnya. Dengan emosi yang lebih tenang, kita akan bisa bertindak sesuai dengan seharusnya. Maka, usaha penyelamatan diri menjadi lebih maksimal.
- Utamakan untuk menyelamatkan diri sendiri, sebelum membantu orang lain
Meskipun, terkesan egois, tetapi menyelamatkan diri sendiri merupakan tindakan yang pertama kali harus kita lakukan saat bencana terjadi. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi jumlah korban yang berjatuhan. Apabila kita sembrono dengan langsung membantu orang lain, dan mengesampingkan diri kita bisa jadi malah keduanya tidak bisa tertolong.
- Amati sekitar agar bisa selamat
Saat berusaha menyelamatkan diri ketika bencana datang, kita juga harus hati-hati terhadap benda di sekitar. Misalnya saat gempa terjadi, usahakan untuk berlindung di tempat yang aman dan lindungi kepala dengan bantal atau yang lainnya. Kemudian, barulah mencari pintu keluar untuk bisa menjauh dari bangunan yang berpotensi ambruk.
- Siapkan bekal keselamatan diri
Bekali diri kita dengan alat keselamatan, perlengkapan darurat, dan pengetahuan tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan kegawatdaruratan. Jika terluka, kita dapat dengan langsung terobati dengan P3K yang kita bawa, tanpa perlu mengantre lama di bilik pengobatan yang tersedia.
- Bawa barang yang sekiranya penting
Ingatlah bahwa nyawa lebih berharga daripada harta. Ketika bencana datang, bawalah barang-barang seperlunya saja. Sebab, kita lebih penting menyelamatkan diri sendiri daripada membawa barang-barang yang ada di rumah.
Selain itu, pemerintah setempat juga bisa memasang alat yang digunakan sebagai sistem peringatan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana. Tak hanya itu saja, perlu juga dipersiapkan posko-posko evakuasi di dekat daerah yang rawan terjadi bencana. Akan tetapi, kita juga tidak serta merta sangat bergantung terhadap gerak cepat dari pemerintah dan relawan. Dengan mengetahui langkah kesiapsiagaan yang tepat,kita dapat menyelamatkan diri sendiri dan orang sekitar, agar selamat dari bencana.
