Pemerintah Kota Surakarta
Jenang Procot, Tradisi Kehamilan Sembilan Bulan yang Hadir di Festival Jenang Solo 2023
  February 19, 2023 10:15

Rena yang sedang hamil tua usia 9 bulan, sedang sibuk di dapur bersama ibunya memroses jenang atau bubur. Keluarga itu tampak bersemangat membuat ‘jenang procot’ yang dimaksudkan sebagai harapan agar kelahiran buah hatinya bisa lancar.

Perempuan berparas ayu yang bekerja di sebuah bank di Solo tersebut, adalah perempuan yang hidup dari  keluarga Jawa. Dalam kehidupan sehari-hari keluarganya masih memegang teguh tradisi Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Menapak usia kehamilan ke-9 bulan, tradisi procotan juga disiapkan oleh keluarga Rena. Orangtuanya mengundang beberapa kerabat dekat untuk mengikuti tradisi procotan tersebut.

 Dalam tradisi Jawa, jenang procot mengandung makna yang mendalam. Seorang perempuan Jawa bila memasuki usia kehamilan 9 (sembilan) bulan, pihak keluarga akan mengadakan ‘Upacara Procotan’. Tujuan utama dari upacara atau tradisi tersebut adalah sebuah harapan agar bayi di dalam kandungan segera lahir dengan lancar tanpa kendala. Baik ibu dan bayi selamat dalam proses kelahiran anaknya.

 Jenang procot atau bubur procot yang disajikan dalam ‘Wilujengan Sembilan Bulan atau Procotan’, merupakan olahan makanan yang cukup dikenal oleh masyarakat Jawa. Jenang procot terbuat dari tepung beras. Bahan-bahan lain yang disertakan biasanya santan, gula pasir, garam, daun pandan dan pisang.

 Jenang ini disajikan dan dimakan dalam keadaan hangat. Setelah matang disajikan dengan kuah juruh atau santan kelapa yang dicampur dengan gula jawa cair.

 Cara penyajiannya juga cukup unik. Jenang dituangkan dalam takir yang terbuat dari daun pisang, lalu diguyur juruh. Pisang raja yang sudah dibungkus daun pisang berbentuk tabung, diperosotkan (procot) di atas jenang. Rasa dari jenang procot sendiri dominan manis legit sekaligus gurih yang didapatkan dari rasa gurih santan kelapa.

 Pisang raja di dalam jenang diibaratkan bayi dalam kandungan. Bungkus daun pisang sebagai simbol kain jarik yang dikenakan sang ibu. Harapan yang diinginkan agar ibu yang makan jenang procot, persalinannya berlangsung lancar. Sebelum dimakan, keluarga mengiringi dengan doa-doa agar ibu dan bayi selamat dan lancar pada saat persalinan.

 Jenang sendiri adalah makanan yang telah tercatat dalam kitab kuno Serat Tatacara tulisan Ki Padmasusastra, 1893. Sebagai simbol kehidupan, jenang  disajikan disertai doa dan harapan untuk keselamatan.    

Khususnya di budaya Jawa, mulai dari kelahiran sampai perkawinan dan selamatan selalu hadir makanan jenis yang satu ini. Sebelum kelahiran anak sudah dibuatkan jenang abor-abor dan jenang procotan.

Ketika sudah hadir dalam kehidupan dan saat memetri hari kelahiran (wetonan) dalam budaya Jawa dikenal jenang sengkala yang berwarna merah putih yang filosofinya agar manusia senantiasa terhindar dari segala marabahaya.

Jenang procot merupakan salah satu makanan jenang (bubur) khas Jawa. Warga Solo juga masih melakukan ritual atau upacara procotan tersebut. Maka dalam ‘Festival Jenang Solo 2023’, jenang procot termasuk salah satu di antara sekian banyak variasi jenang yang ditampilkan dalam perhelatan tahunan tersebut.

Festival Jenang Solo 2023’ dilaksanakan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kota Solo yang ke-278 dan Mangayubagya Jumenengan KGPAA Mangkunegoro X, dengan mengangkat teman ‘Pusaka Rasa Nusantara’.

 

Tema ini merupakan bentuk komitmen dari Yayasan Jenang Indonesia dalam melestarikan dan mempopulerkan makanan tradisional khususnya Jenang atau bubur dari seluruh wilayah di Indonesia.

 

Ada banyak jenang yang ditampilkan dalam Festival Jenang Solo 2023 pada Jumat (17/02/2023). Beberapa spot digelar, di antaranya Festival Jenang yaitu kegiatan berbagi 20.000 takir jenang secara gratis ke masyarakat di Koridor Ngarsopuro dan Pasar Jenang di Pamedan Mangkunegaran.

 

Jenang yang disajikan pada Festival Jenang ke-12 ini di antaranya jenang procot, jenang sumsum, jenang ireng, jenang grendul dan lain sebagainya.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

16

Visitors today

7

Visits total

425,848

Visitors total

330,972

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta