Pemerintah Kota Surakarta
Gedung Lawas Bank Indonesia Solo, Pernah Dipakai PM Sutan Sjahrir di Era Kemerdekaan Indonesia
  February 18, 2023 11:15

Belum menginjak temaram sore, sejumlah anak muda asyik beraktivitas di depan Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo yang baru.

Bangunan berarsitektur moderen itu tampak indah menghiasi ruas Jalan Jenderal Sudirman. Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta juga merenovasi trotoar di depan Kantor Perwakilan BI Solo tersebut, sehingga tampak lebih estetik. Menjelang sore, banyak anak muda memanfaatkan untuk ber-konten ria untuk sosial media mereka masing-masing. Bahkan tak jarang memanfaatkan lokasi tersebut untuk foto prewed (Pre Wedding).

Salah satu angel favorit mereka biasanya mengambil background tulisan ‘Bank Indonesia’ pada gedung baru, namun dengan latar Gedung Bank Indonesia lama (di sisi utara). Memang secara estetik, angel bangunan lawas itu cukup menyita perhatian anak-anak muda untuk berswafoto atau berkonten sosial media.

Bank Indonesia Kantor Perwakilan Solo, sebelumnya menempati gedung lama di sisi utara, sebelum berpindah di gedung baru yang berada di sisi selatannya.

Pada zaman kolonial Belanda, gedung lama dengan arsitektur khas Eropa tersebut merupakan kantor De Javasche Bank (DJB) Agentschap Soerakarta. Kantor DJB, digunakan pemerintah Hindia Belanda untuk mencetak dan mengedarkan uang, guna menunjang perekonomian saat itu.

Gedung DJB yang didirikan tahun 1910 itu mempunyai peran cukup strategis menghidupkan denyut perekonomian Solo kala itu. Meski demikian bank sentral sudah ada di Solo tahun 1867.

Uniknya, Gedung Agentschap Soerakarta ini merupakan kantor DJB yang dibangun pemerintah kolonial Belanda yang bukan berada di wilayah pesisir (dekat dengan wilayah laut). Pemerintah Hindia Belanda saat itu memang lebih banyak membangun kantor cabang DJB di daerah pesisir.

Informasi yang didapat menyebutkan, pada era kemerdekaan Indonesia, Perdana Menteri Sutan Sjahrir bersama jajaran kabinetnya pernah membahas revolusi di gedung tersebut bersama Sri Susuhunan Pakubuwono XII dan Sri Mangkoenegoro VIII.

 

Menjadi jelas, jejak sejarah dan kontribusinya untuk perjalanan bangsa ini sangat besar. Para tokoh penting Indonesia memanfaatkan Gedung Bank Indonesia yang ada di Solo itu, untuk membahas rencana-rencana strategis revolusi kemerdekaan.

 Tak hanya berjasa pada perjalanan revolusi kemerdekaan, namun keberadaannya juga turut memajukan perjalanan perekonomian kala itu, karena oleh Belanda dipergunakan untuk mencetak uang. Hingga akhirnya gedung DJB tersebut dinasionalisasi pada tahun 1951 dan resmi menjadi Bank Indonesia tahun 1953.

Guna melengkapi kisah-kisah penting perjalanan Gedung Bank Indonesia di Solo, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo menerbitkan buku bertajuk ‘Sejarah dan Heritage Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo’ pada 2014 silam.

Buku tersebut di antaranya berisi tentang transformasi De Javasche Bank (DJB) menjadi Bank Indonesia, yang kini menjadi bank sentral di Indonesia. Geliat perekonomian pada masa itu, juga dipotret dalam buku tersebut. Buku itu kini menjadi koleksi penting Bank Indonesia.

Bank Indonesia secara menyeluruh memiliki 12 gedung heritage, gedung BI Solo merupakan salah satu dari keduabelas gedung itu.

Solo memang kaya akan kenangan, sekaligus indah untuk dikenang. Spot-spot instagramable berlatar belakang gedung-gedung lawas, mudah kalian temui di Solo, salah satunya spot Gedung Bank Indonesia yang lama. Tapi Gedung BI yang baru pun juga tak kalah seru kalian koleksi di media sosialmu.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

0

Visitors today

0

Visits total

425,643

Visitors total

330,847

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta