Kantor Kecamatan Banjarsari mengembangkan inovasi pelayanan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Terobosan yang dilakukan dengan mengeluarkan inovasi layanan malam yang disebut ‘Mlebu Peteng’.
Mlebu Peteng atau masuk malam, merupakan terobosan pelayanan masyarakat yang dilakukan pada malam hari. Selain melayani masyarakat dari pagi hingga siang hari, Kecamatan Banjarsari di Jalan Adi Sumarmo, Banyuanyar ini masih membuka pelayanan bagi masyarakat mulai Senin-Jumat, mulai pukul 16.00 hingga 20.00 WIB.
Konsep atau terobosan ini didasari oleh kesadaran, bahwa mayoritas warga di Kecamatan Banjarsari merupakan warga yang bekerja dari pagi hingga sore. Begitu banyak warga yang kesulitan menyediakan waktunya untuk mengurus berbagai administrasi kependudukan. Maka gagasan membuat Mlebu Peteng, untuk menjawab atau melayani warga yang kesulitan melakukan pengurusan di pagi hari.
Animo warga Kecamatan Banjarsari sangat positif. Warga banyak yang memanfaatkan pelayanan sore hingga malam hari.
Sementara petugas di Kecamatan Banjarsari juga menyediakan waktu untuk pulang malam. Sedikitnya ada 3 orang petugas bertanggungjawab untuk membantu warga yang mengurus keperluan terkait kependudukan.
Kantor Kecamatan Banjarsari dibantu kantor-kantor kelurahan, sudah menyiapkan semua data kependudukan, agar mudah diakses dengan cepat oleh kantor kecamatan. Dengan demikian, bila ada warga yang mengurus surat-surat terkait kependudukan, sudah rampung di tingkat kantor kelurahan. Sementara kantor kecamatan membantu untuk meneliti data-data yang dikirim dari kelurahan, sehingga setiap masalah kependudukan bisa dengan cepat diatasi.
Inovasi yang dilakukan Kantor Kecamatan Banjarsari tak hanya pada program inovasi Mlebu Peteng. Namun ada terobosan untuk menghidupkan UMKM dengan inovasi Pak’e Rawuh Sri (Paguyuban Keluarga Asuh Kecamatan Banjarsari).
Tenda-tenda dipasang di halaman kantor kecamatan dan khusus diperuntukkan bagi UMKM yang menjual berbagai jenis kuliner. Kursi dan meja disediakan untuk para pelanggan. Lokasi ini menjadi tempat favorit warga sekitar Kecamatan Banjarsari untuk berburu kuliner. Ada nasi liwet, ayam bakar, soto, susu segar, pecel, wedangan dan masih banyak lagi yang disajikan.
Karena tempat itu menjadi favorit, pada jam-jam makan malam selalu dipenuhi oleh pelanggan. Bahkan meluber hingga trotoar di depan kantor kecamatan digunakan untuk menggelar tikar lesehan. Sajian live musik dengan lagu-lagu pop, keroncong atau nostalgia ikut menemani pelanggan.
Inovasi lain adalah Papi Sarimah (Paksa Pilah Sampah dari Rumah), merupakan terobosan untuk mengelola sampah rumah tangga.
Terobosan yang dilakukan oleh Kantor Kecamatan Kelurahan merupakan wijud dari konsep smart government, yang menjadi salah satu pilar dari Smart City (Kota Pintar) yang tengah dikembangkan oleh Pemerintah (Pemkot) Surakarta.
Konsep smart city merupakan cara inovatif yang dilakukan sebuah ekosistem kota dalam mengatasi berbagai persoalan serta guna meningkatkan kualitas hidup warga kota.
Smart city memiliki 6 pilar penting, yaitu smart environment, smart economy, smart branding, smart government, smart society dan smart living
