Pemerintah Kota Surakarta
Surakarta Tempati Posisi ke-4 Kota Toleran se-Indonesia. Kerukunan Beragama dan Kebhinnekaan Makin Baik dan Meningkat
  April 13, 2023 11:15

Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta membangun kehidupan yang harmonis antarumat beragama, etnis dan budaya, memperoleh apresiasi dari lembaga SETARA Institute dengan mendapatkan peringkat ke-4 sebagai kota paling toleran di Indonesia.

Surakarta memperoleh skor 5,883 dan berada di posisi keempat dari 10 kota-kota yang paling toleran. Dalam Laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2022 yang dilakukan oleh SETARA Institute ini menunjukan bahwa Surakarta menjadi salah satu kota yang memiliki tingkat toleransi yang baik.

Mengutip siaran pers SETARA Institute, Laporan IKT 2022 merupakan hasil pengukuran yang dilakukan SETARA Institute untuk memromosikan praktik-praktik toleransi terbaik kota-kota di Indonesia. IKT ditujukan untuk memberikan baseline dan status kinerja pemerintah kota dalam mengelola kerukunan, toleransi, wawasan kebangsaan dan inklusi sosial. Baseline ini akan menjadi pengetahuan bagi masyarakat, pemerintah dan berbagai pihak yang ingin mengetahui kondisi toleransi di 94 kota di Indonesia. 

Pemkot Surakarta dalam membangun hubungan kerukunan umat beragama dan etnis tampak diperlihatkan melalui upaya Pemkot Surakarta memberikan ruang dan kesempatan yang sama, khususnya saat merayakan hari-hari besar keagamaan.

Salah satu upaya yang dilakukan, ketika Balai Kota Surakarta, dijadikan sebagai aktivitas terbuka untuk perayaan keagamaan. Di akhir tahun, tepatnya Bulan Desember 2022, umat Kristiani diberikan kesempatan menggelar perayaan di Plaza Balai Kota, dengan menggelar lagu-lagu rohani. Ornamen Natal, seperti replika pohon Natal dipasang di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Pernak-pernik Natal pun juga ikut menghiasi kawasan sekitar Bali Kota Surakarta.

Disusul kemudian perayaan Imlek 2023 bagi masyarakat etnis Tionghoa juga merasakan hal serupa. Mulai dari kawasan Balai Kota, Jalan Jenderal Sudirman hingga kawasan Pasar Gede dihiasi ornamen dan pernak-pernik Imlek. Di atas jembatan Kali Pepe yang berada di depan Pasar Gede juga bertabur hiasan khas Imlek dan event Grebeg Sudiro.

Tak lama kemudian, Perayaan Nyepi 2023 bagi umat Hindu juga ikut merasakan kenyamanan menggelar dan merayakan ibadah Nyepi dengan dukungan Pemkot Surakarta menggelar rangkaian perayaan Nyepi. Festival Ogoh-ogoh menjadi event yang baru kali pertama digelar di Plaza Balai Kota dan disaksikan warga lintas agama dan etnis. Penjor janur kuning juga menghiasi sepanjang Jalan Jenderal Sudirman.

Memasuki Bulan Ramadan 1444 H/2023, ornamen khas Ramadan kembali mengiasi Plaza Balai Kota. Tidak hanya itu, replika Masjid Sheikh Zayed juga dipasang di pelataran Plaza Balai Kota. Sepanjang Ramadan juga digelar Kampung Ramadan dalam tajuk Ramadan Light Festival 2023. Kampung Ramdan yang digelar di sisi utara Balai Kota, setiap hari ramai dikunjungi warga yang ngabuburit menikmati berbagai takjil yang dijual oleh puluhan UMKM.

Posisi keempat Indeks Kota Toleran (IKT) bagi Kota Solo ini merupakan peningkatan dari tahun 2021 yang menduduki peringkat kesembilan dengan skor 5,783. Naiknya IKT ini memperlihatkan bahwa Pemkot Surakarta terus mengembangkan kehidupan yang rukun semua pemeluk agama, keyakinan dan etnis. Tradisi hidup rukun umat beragama juga sudah lama dilihat dari dua rumah ibadah yang berdampingan yang hanya dibatasi oleh satu tembok, yaitu Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan dan Masjid Al Hikmah yang berada di Jalan Gatot Subroto Solo. 

Setiap perayaan agama, kedua tempat ibadah tersebut saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Bahkan umat kedua tempat ibadah itu saling berkontribusi dalam pengamanan dan penjagaan perayaan keagamaan baik Islam maupun Kristen.

Kedua rumah ibadah yang berdampingan itu, menjadi potret kerukunan agama yang sudah hidup lama di Solo. Kehadiran dua rumah ibadah yang berdampingan banyak mendapatkan apresiasi dari banyak pihak, bahkan banyak diunggah warga di akun media sosial.

Dalam penentuan IKT, SETARA Institute menempatkan empat variable dan delapan indikator sebagai alat ukur, yaitu:  

  1. Regulasi Pemerintah Kota

Indikator 1: Rencana pembangunan dalam bentuk RPJMD dan produk hukum pendukung lainnya.

Indikator 2: Ada tidaknya kebijakan diskriminatif.

  2. Regulasi Sosial

Indikator 3: Peristiwa intoleransi.

Indikator 4: Dinamika masyarakat sipil terkait isu toleransi.

  3. Tindakan Pemerintah

Indikator 5: Pernyataan pejabat kunci tentang isu toleransi.

Indikator 6: Tindakan nyata terkait isu toleransi.

  4. Demografi Sosio-Keagamaan

Indikator 7: Heterogenitas keagamaan penduduk.

Indikator 8: Inklusi sosial keagamaan.

Prestasi Kota Surakarta dalam pencapaian peringkat keempat dalam IKT 2022 ini juga menjadi bukti kemajuan kehidupan berbhinneka dan kepatuhan terhadap nilai-nilai Pancasila yang menjadi pegangan hidup bansga Indonesia. Kota Surakarta menjadi kota yang melakukan praktik-praktik terbaik untuk kehidupan toleransi.

Pemkot Surakarta melalui kebijakannya terus menjaga iklim kerukunan dan selalu memromosikan sikap hidup damai untuk semua pemeluk agama, keyakinan dan etnis. Seneng ya lur urip rukun dan damai nang Solo. Nggak usah ragu datang ke Solo, aman lan rukun lur.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

0

Visitors today

0

Visits total

425,652

Visitors total

330,856

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta