Pemerintah Kota Surakarta
Tradisi-tradisi Lebaran yang Masih Dipertahankan di Solo yang Super Seru. Dari Sungkeman, Berbagi Uang Fitrah hingga Menyantap Opor Ayam yang Lezat
  April 25, 2023 10:15

Hampir semua keluarga di Solo sudah merencanakan atau menyiapkan menyambut Idul Fitri atau Lebaran. Apa saja sih keseruan keluarga-keluarga yang mempersiapkan datang Idul Fitri. Yuk, coba kita kulik kebiasaan atau tradisi warga Solo dalam menyambut Lebaran. 

 

Tradisi menyambut Lebaran ini memang menjadi acara yang sudah ditunggu-tunggu. Keluarga yang mudik ke kampung halaman, memiliki alasan kuat, yaitu berkumpul bersama keluarga di saat hari kemenangan tiba. Meskipun masih banyak persoalan hidup masing-masing keluarga, namun untuk urusan yang satu ini, mereka memilih untuk meninggalkan sejenak rutinitas pekerjaan dan memilih berkumpul di Hari Raya Idul Fitri. Kehangatan dan suasana berkumpul menjadi momentum yang tidak bisa dinilai dengan apapun. 

 

Berikut tradisi-tradisi yang masih berlangsung, terutama yang sering dilakukan oleh keluarga-keluarga di Kota Solo. 

 

  1. Mudik Lebaran

 

Tradisi mudik ini sepertinya memang sangat fenomenal dan hanya terjadi di Indonesia lho. Pulang kampung atau mudik menjadi kebiasaan warga dimanapun berada setiap menjelang Idul Fitri atau Lebaran. Setiap tahunnya jumlah pemudik dari ke tahun terus meningkat. Kegiatan warga perantau ini sudah merencanakan jauh sebelumnya, termasuk mudik akan menggunakan sarana transportasi yang dipilihnya, sudah jadi pertimbangan matang. Pilihan transportasi tentu terkait dana yang perlu disiapkan. 

 

Aneka barang bawaan diusung untuk oleh-oleh keluarga di kampung. Yang menggunakan kapal laut, kereta api maupun bus, lazim terlihat para perantau menenteng kardus-kardus berisi oleh-oleh untuk keluarganya. Tidak peduli sudah sukses atau belum di tanah rantau, mereka memilih ingin dekat dengan keluarganya di kampung halaman, karena mumpung masih diberikan kesehatan untuk bisa mengunjungi orangtua atau sanak keluarga. Sementara yang memilih mudik menggunakan sepeda motor juga membanjiri jalanan di ruas-ruas jalan luar kota. Demikian pula yang menggunakan mobil pribadi, barang-barang biasanya banyak diletakkan di atas mobil, banyak orang yang menyebutnya mobil berkonde, karena mirip rambut konde. 

 

  1. Salat Id Bersama

 

Setelah aman tiba di kampung halaman, mereka mempersiapkan untuk salat id bersama keluarga di masjid terdekat. Semua keluarga muslim menyempatkan untuk melaksanakan salat id yang biasanya menggunakan baju gamis berwarna putih. Warna putih selain terlihat bersih, juga menyiratkan kembali ke suci, kembali ke fitrah sebagai manusia. 

 

Sangat indah dilihat, ketika menyaksikan warga bersama keluarga masing-masing berangkat ke masjid atau lapangan terbuka untuk menunaikan salat id. Yang putra tampak bersih menggunakan baju gamis putih, sarung dan kopiah. Sementara yang putri juga tampak cantik menggunakan mukena putih atau warna polos terang dengan bahan yang tampak adem dan nyaman. Raut wajah mereka tampak begitu bahagia, karena bisa merasakan damai menjalankan salat id bersama keluarga. Usai salat id, warga biasanya saling bermaaf-maafan dengan tetangga atau orang-orang terdekat. 

 

  1. Tradisi Sungkeman 

 

Tradisi sungkeman masih banyak dilakukan pada keluarga-keluarga di Solo, baik yang tinggal di kampung atau kompleks perumahan. Sungkeman ini dilakukan sebagai bentuk bakti sang anak kepada orangtua atau menghormati orang yang dituakan. 

 

Tata cara sungkeman Lebaran yang umum dijumpai di masyarakat Indonesia adalah dengan cara bersimpuh dan mencium tangan. Satu per satu orang yang lebih muda bersimpuh di bawah kaki orangtua. Orangtua memberikan doa-doa untuk anak-anak dan cucu-cucunya dan diakhiri dengan saling memeluk dan mencium kening atau pipi sebagai bentuk kasih sayang dari orangtua. Pada saat sungkeman, tidak jarang saling menangis sebagai tanda haru, kebahagiaan dan barokah yang sudah diberikan Allah SWT. 

 

  1. Berbagi Fitrah

 

Nah ini yang biasa ditunggu anak-anak, terutama anak-anak yang tinggal di kampung. Usai salat id, segerombolan anak-anak kampung bertamu ke tetangga-tetangga. Sembari ingin mencicipi aneka suguhan makanan yang disediakan tuan rumah, mereka biasanya menunggu pembagian ‘uang fitrah’ dari pemilik rumah. Ada nggak dari kalian yang memiliki pengalaman tersebut semasa kecil di kampung, seru ya.

 

Pemilik rumah atau keluarga yang baru saja tiba dari tempat rantau, biasanya menyimpan uang lebih pecahan-pecahan rupiah kecil untuk disiapkan sebagai fitrah untuk anak-anak di kampung. Rejeki yang diterimanya bisa dari uang THR (Tunjangan Hari Raya) atau keuntungan dari usaha yang dijalankan di tempat rantau. Bila anak-anak ini sudah menerima uang fitrah, mereka bergegas pamit untuk melanjutkan keliling kampung dan mendapatkan pemberian uang fitrah dari orang dewasa. Jika sudah beranjak siang, anak-anak ini suka berkumpul dan menghitung masing-masing yang berhasil diterimanya. 

 

  1. Makan Ketupat dan Opor Ayam

 

Wah tradisi yang satu ini memang tidak bisa dilewatkan. Masing-masing keluarga sudah menyiapkan menu istimewa yaitu opor ayam dan lontong kupat. Opor ayam yang dimasak dengan porsi yang cukup, akan dihidangkan sebagai menu sarapan setelah salat id atau untuk menu makan siang. 

 

Biasanya para keluarga membuat opor ayam terenak, karena disajikan untuk orang-orang tersayang. Kuah opor yang gurih dan daging ayam suwir yang empuk, menjadi semakin nikmat dicampur dengan sambal goreng dan ketupat yang empuk dan gurih. Bisa-bisa nggak cukup satu piring kalau lidah sudah tersentuh opor ayam yang menggoda. 

 

  1. Nyekar ke Makam Keluarga

 

Nyekar atau ziarah ke makam keluarga juga menjadi bagian rencana keluarga yang mudik ke kampung halaman. Usai mengisi perut dengan opor ayam dan ketupat yang lezat, mereka bergegas untuk menuju pasar membeli kembang atau bunga tabur. 

 

Mereka nyekar ke makam-makam leluhur yang terkadang berada jauh di luar kota Solo. Ada pula yang nyekarnya jaraknya dekat dari rumah. Namun ada yang nyekar hingga ke luar kota. Tentu hal ini membutuhkan persiapan untuk menempuh perjalanan jauh ke luar kota. 

 

Sudah pernah mengalami semua tradisi-tradisi seru tersebut kan? Nah kalau kalian mudik ke Solo dan mengalami semua tradisi lebaran yang seru tadi, jangan lupa ambil gambar dan video terbaikmu, lalu share ke sosial mediamu ya. #MudikLebaranNangSolo pancen oke.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

1

Visitors today

1

Visits total

425,326

Visitors total

330,664

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta