Pemerintah Kota Surakarta
Anthrax: Penyakit Menular dari Hewan Ternak yang Perlu Diwaspadai
  July 24, 2023 11:15

Anthrax, juga dikenal sebagai antraks, merupakan sebuah patologi infeksi bakteri yang dapat menular dari hewan ternak, misalnya sapi dan kambing. Penyakit ini bisa sangat berbahaya dan bahkan menyebabkan kematian pada manusia. Meskipun demikian, kasus anthrax sangat jarang terjadi dan tidak ada bukti bahwa bakteri penyebabnya dapat menular dari manusia ke manusia.

Penyebab Anthrax

Anthrax merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri Bacillus anthracis, yang secara alami berhabitat di tanah. Bakteri ini berperan dalam menginfeksi hewan herbivora, termasuk sapi, kambing, domba, dan kuda. Manusia dapat terserang anthrax jika terpapar melalui menyentuh atau memakan daging hewan yang terinfeksi penyakit ini.

Jenis-Jenis Anthrax

Anthrax terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan cara penularannya:

  1. Anthrax Kulit: Jenis ini menular pada orang yang memiliki luka terbuka di kulit. Penularan dapat berlangsung apabila individu bersentuhan dengan kulit, bulu, tulang, atau daging hewan yang telah terinfeksi. Meskipun gejala anthrax kulit baru muncul 1-7 hari setelah paparan, jenis ini jarang berbahaya.
  2. Anthrax Pencernaan: Jenis Anthrax ini terjadi apabila seseorang mengonsumsi daging hewan yang telah terinfeksi atau mati karena penyakit anthrax, terutama jika dimasak secara tidak sempurna. Gejala anthrax pencernaan termasuk mual, muntah, sakit tenggorokan, sulit menelan, sakit perut, diare, hingga demam. Gejala ini biasanya muncul 1-7 hari setelah paparan bakteri.
  3. Anthrax Pernapasan: Merupakan jenis anthrax yang paling berbahaya.
    Seseorang berisiko terinfeksi anthrax pernapasan apabila secara tidak sengaja menghirup serbuk (spora) yang berasal dari bakteri antraks, contohnya ketika sedang melakukan pengolahan bulu atau kulit hewan ternak. Infeksi akibat anthrax pernapasan baru akan berkembang setelah 7 hari hingga 2 bulan setelah paparan terhadap spora. Gejala anthrax pernapasan meliputi nyeri saat menelan, demam, nyeri otot, sesak napas, hingga kondisi yang serius seperti radang selaput otak.

Faktor Risiko Anthrax

Terdapat beberapa faktor yang dapat memperbesar potensi seseorang untuk terinfeksi anthrax, antara lain:

  1. Melaksanakan kegiatan di wilayah dengan tingkat prevalensi anthrax yang signifikan.
  2. Berkecimpung dalam industri pengolahan kulit, bulu, serta daging hasil dari hewan ternak.
  3. Berprofesi sebagai peternak atau pengurus hewan.
  4. Bekerja sebagai peneliti antraks di laboratorium.
  5. Dokter hewan yang khusus menangani hewan ternak.

Gejala Anthrax

Gejala anthrax bervariasi tergantung pada jalur masuknya bakteri ke dalam tubuh. Beberapa gejala anthrax berdasarkan cara penularannya adalah sebagai berikut:

  1. Anthrax Kulit: Munculnya banyak benjolan di kulit, yang dapat disertai gatal. Benjolan ini tampaknya memiliki kecenderungan untuk muncul di sekitar area wajah, leher, dan lengan. Lalu, secara perlahan bertransformasi menjadi borok berwarna hitam yang tidak menimbulkan sensasi nyeri.
  2. Anthrax Pencernaan: Gejala meliputi mual, muntah, sakit tenggorokan, sulit menelan, sakit perut, hilang nafsu makan, sakit kepala, demam, benjolan di leher, diare, dan BAB berdarah.
  3. Anthrax Pernapasan: Gejala termasuk nyeri saat menelan, demam, nyeri otot, mudah lelah, dada terasa tidak nyaman, sesak napas, syok, dan radang selaput otak (meningitis).

Kapan Harus ke Dokter?

Anthrax merupakan sebuah penyakit yang relatif jarang terjadi, meskipun demikian, urgensi penanganannya tetap harus diutamakan. Mohon untuk segera menjalani pemeriksaan medis oleh seorang dokter apabila kalian mengalami gejala anthrax sebagaimana dijelaskan sebelumnya, terutama jika kalian memiliki frekuensi tinggi dalam berinteraksi dengan hewan ternak atau mengonsumsi daging hewan ternak yang belum matang secara sempurna.

Diagnosis dan Pengobatan Anthrax

Dalam mendiagnosis anthrax, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kontak dengan hewan ternak sebelum melakukan pemeriksaan fisik. Jika dicurigai antraks, dokter akan melakukan serangkaian tes seperti tes kulit, tes darah, rontgen dada, pemeriksaan feses, dan pungsi lumbal.

Pengobatan anthrax dilakukan dengan antibiotik. Penanganan yang cepat dapat meningkatkan tingkat kesembuhan. Dokter akan memberikan kombinasi antibiotik, seperti penisilin, doxycycline, dan ciprofloxacin, untuk memastikan pengobatan yang maksimal.

Pencegahan Anthrax

Kalian dapat mencegah anthrax dengan menghindari faktor-faktor yang dapat memicu penularannya. Beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah:

  1. Berkomitmen untuk tidak mengonsumsi daging hewan ternak yang telah mati.
  2. Berprinsip agar daging telah diolah sepenuhnya hingga matang sempurna sebelum dinikmati.
  3. Menyediakan vaksin anthrax bagi seluruh hewan ternak yang sehat, terutama jika kalian memiliki peternakan.
  4. Menggunakan alat pelindung yang cukup ketika berkontak dengan hewan yang terinfeksi anthrax.

Dengan mengenali gejala, menghindari faktor risiko, serta melakukan langkah pencegahan, kalian dapat mengurangi risiko terpapar anthrax dan menjaga kesehatan kalian serta hewan ternak di sekitar kalian.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

0

Visitors today

0

Visits total

425,642

Visitors total

330,846

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta