Pemerintah Kota Surakarta
Mengatasi Ancaman Food Waste Menuju Lingkungan yang Lebih Berkelanjutan
  September 3, 2023 10:15

Masih sering kali kita melihat sebagian makanan yang belum habis akhirnya terbuang percuma menjadi sampah, menyumbang pada meningkatnya jumlah food waste yang setiap harinya semakin bertambah. Padahal, dampak dari kebiasaan ini mampu membawa ancaman serius dalam jangka panjang terhadap berbagai aspek kehidupan kita. Salah satunya adalah krisis pangan yang dapat muncul jika makanan sisa tidak dikelola dengan bijak.

Food waste bukanlah masalah sepele, dan penting untuk menyadari bahwa setiap langkah kecil dalam mengurangi pembuangan makanan dapat memberikan kontribusi positif pada lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan. Di tengah perhatian global terhadap masalah ini, Indonesia memiliki peran yang tak bisa diabaikan. Sebagai salah satu negara dengan jumlah makanan terbesar di Asia Tenggara, Indonesia perlu mengambil langkah konkret untuk mengurangi food waste.

Pada tahun 2012, Indonesia mencatat jumlah sampah makanan mencapai 20,93 juta ton, yang mengambil porsi sebesar 28,3 persen dari total sampah yang dihasilkan selama tahun tersebut. Angka ini menggambarkan potensi kerugian yang signifikan, bukan hanya dari perspektif lingkungan, tetapi juga dari segi ekonomi. Badan Pangan Nasional mencatat bahwa kerugian dari food loss and waste (FLW) di Indonesia selama 2000-2019 mencapai angka mencengangkan, berkisar antara 23 juta ton hingga 48 juta ton per tahun. Dalam nilai ekonomi, angka tersebut setara dengan Rp213 triliun hingga Rp551 triliun per tahun.

Salah satu upaya global untuk menghadapi tantangan food waste adalah melalui Sustainable Development Goals (SDGs), dimana negara-negara berkomitmen untuk mengurangi limbah makanan per kapita di tingkat retail dan konsumen sebesar 50 persen pada tahun 2030. Ini bukanlah tugas yang bisa diemban hanya oleh pemerintah, tetapi juga melibatkan peran aktif dari masyarakat dalam mengubah perilaku mereka terhadap makanan.

Dampak buruk dari food waste tak hanya terbatas pada lingkungan, tetapi juga merambah pada krisis pangan dan kesejahteraan manusia. Salah satu dampak paling signifikan adalah krisis pangan, dimana pembuangan makanan yang berlebihan berpotensi menciptakan kelangkaan sumber daya pangan yang sebenarnya masih dapat dimanfaatkan. Selain itu, food waste juga menjadi kontributor pada pemanasan global melalui pelepasan gas metana dari tumpukan makanan yang membusuk. Gas metana ini menjadi salah satu faktor utama dalam pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan.

Selain dampak gas metana, limbah cair atau limbah air lindi juga merupakan hasil dari food waste yang dapat mencemari tanah dan air. Ini menggarisbawahi perlunya perubahan drastis dalam sikap kita terhadap makanan yang belum habis. Dengan meminimalkan pembuangan makanan dan lebih bijaksana dalam mengelola sisa-sisa makanan, kita bisa memberikan kontribusi berarti dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Untuk menghadapi tantangan food waste, diperlukan kesadaran kolektif dan tindakan nyata dari semua pihak. Mulailah dengan mengurangi pembelian makanan yang berlebihan, menggunakan sisa makanan untuk diolah kembali atau disumbangkan kepada yang membutuhkan, serta mengajarkan nilai-nilai ini kepada generasi muda agar mereka tumbuh menjadi individu yang lebih sadar terhadap isu lingkungan. Dengan mengatasi food waste, kita tak hanya menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan, tetapi juga menghormati usaha dan sumber daya yang telah diinvestasikan dalam produksi makanan.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

27

Visitors today

16

Visits total

425,530

Visitors total

330,780

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta